Kemenkes: Pasien Gagal Ginjal Akut yang Meninggal Konsumsi obat Praxion

- Senin, 6 Februari 2023 | 11:05 WIB
Ilustrasi obat sirup yang diduga tercemar EG dan DEG. (Freepik)
Ilustrasi obat sirup yang diduga tercemar EG dan DEG. (Freepik)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan bahwa pasien gagal ginjal akut di DKI Jakarta yang meninggal sempat mengonsumsi obat bermerk Praxion yang dibeli di apotek.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien.

Adapun kasus gagal ginjal akut pada anak yang tercatat pada tahun ini yaitu satu kasus konfirmasi dan satu kasus suspek. Seluruhnya dilaporkan Dinkes DKI Jakarta.

Satu Kasus konfirmasi gagal ginjal akut pada anak merupakan anak berusia satu tahun.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut Meresahkan Ibu-Ibu Lagi, Dinkes DKI Selidiki 2 Kasus Terbaru

Kronologi Pasien Gagal Ginjal Akut Meninggal

-
Ilustrasi pasien anak demam. (Freepik)

Kronologi kasus dimulai saat korban mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion.

Kemudian, di tanggal 28 Januari 2023, pasien mengalami batuk, demam, pilek dan kesulitan buang air kecil. Hingga akhirnya, orang tua membawa pasien ke Puskesmas, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa.

Dari rumah sakit tersebut, pasien hendak dirujuk ke RSCM. Tapi, pihak keluarga menolak.

Kemudian, pada 1 Februari 2023 orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD dan pasien sudah mulai buang air kecil.

Di saat bersamaan, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole, tapi 3 jam berselang saat di RSCM, pasien dinyatakan meninggal dunia pada pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Perorangan Kasus Gagal Ginjal Akut, BPOM: Ini Kemajuan

Sementara itu, pasien suspek ginjal akut dialami anak berusia 7 tahun. Dia mulai demam pada 26 Januari 2023. Dia sempat mengonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri.

Empat hari berselang, pasien mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari puskesmas. Pada 1 Februari 2023 pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan.

Keesokan harinya pasien dirawat di RSUD Kembangan, kemudian dirujuk dan saat ini masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X