Di tengah bayang-bayang kekhawatiran akan pandemi virus corona, orang dewasa diimbau untuk rajin mencuci tangan dan mengonsumsi berbagai macama asupan bergizi dan nutrisi tinggi.
Lalu bagaimana dengan bayi yang yang masih rentan terpapar penyakit?
Melakukan imunisasi merupakan langkah yang bisa dilakukan bayi demi mendapatkan kondisi tubuh yang kuat dan sehat.
Namun, sitausi darurat akibat virus corona, pemerintah melarang keras agar tidak mendatangi rumah sakit sementara waktu. Hal ini membuatpara orangtua mengaku kebingungan dengan jadwal pemberian vaksin yang tertunda.
Dilansir dari Web Md, Senin (23/3/2020), ada baiknya memberikan imunisasi atau vaksin paling lambat dilakukan 2 minggu dari jadwal semula. Bila seorang bayi melewati penundaan lebih dari 2 minggu, ada baiknya dilakukan pengecekan dan serangkaian tes terlebih dahulu.
Misalnya bila salah seorang anggota keluarga mengalami sakit seperti flu, batuk dan demam, alangkah baiknya bila bayi juga dilakukan pengecekan untuk memastikan kondisinya aman.
Namun, perlu diingat sebelum mendatangi rumah sakit untuk pengecekan. Kamu harus pastikan bahwa dokter yang akan melayani sedang praktek. Kemudian sesuaikan dengan jadwal bayi.
Sebaiknya, orangtua memakaikan busana yang adem, nyaman dan aman pada bayi. Misalnya, jaket, celana panjang dan topi, pastikan bayi tidak tersentuh langsung dengan kulit orang dewasa.
Sesampainya di rumah sakit, orangtua juga perlu teliti akan kondisi dan situasi rumah sakit. Bila suasana rumah sakit nampak ramai, sebaiknya bawa bayi ke tempat yang lebih sepi dan aman. Hal ini penting dilakukan agar bayi tidak terpapar bakteri atau virus berbahaya.
Sekembalinya ke rumah, bersihkan bayi dengan menggunakan tisue basah atau mandikan. Pastikan semuanya dalam keadaan bersih termasuk kamu sebagai orangtua.
