Stunting di Jawa Tengah Turun 51 Persen Berkat Program Gayeng Nginceng Wong Meteng

- Selasa, 21 Februari 2023 | 08:50 WIB
Ilustrasi anak stunting (Freepik/creativeart)
Ilustrasi anak stunting (Freepik/creativeart)

Jumlah kasus stunting di Jawa Tengah turun drastis hingga 51 persen dalam kurun waktu empat tahun. Hasil luar biasa ini membuat Pemprov Jawa Tengah, yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo menjadi rujukan nasional.

Berdasarkan perhitungan elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), pada 2018 tingkat stunting di Jateng berada di angka 24,4 persen. Setahun kemudin, angkanya turun menjadi 18,3 persen.

Persentase tersebut terus menurun seiring berjalannya waktu. Di tahun 2020, kasus stunting turun lagi menjadi 14,5 persen. Tahun 2021, jumlah stuntig turun menjadi 12,8 persen. Lalu di tahun 2022, jumlahnya turun lagi menjadi 11,9 persen.

Baca juga: Ita Kembali Bagikan Pengalaman Tangani Stunting di Kota Semarang

Capaian tersebut tidak lepas dari progam Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG), yang diluncurkan Ganjar pada tahun 2016.

Secara sistematis program ini memantau kesehatan ibu hamil, sejak awal kehamilan hingga perawatan bayi agar ibu dan bayi mendapatkan akses kehidupan secara optimal sehingga ibu selamat dan bayi sehat.

Tidak hanya itu, Ganjar bersama BKKBN membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Tim tersebar di 35 kabupaten/kota, 576 kecamatan, dan 8.562 desa/ kelurahan.

"Di lapangan nanti kami intervensi dari masing-masing stakeholder. Misal dari Dinkes memberikan makanan tambahan, obat penambah darah. Bisa juga dari DPU terkait dengan jambanisasi, akses air bersih," kata Ganjar dalam siaran persnya, Selasa (21/2/2023).

-
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Dok tim Ganjar)

Pemprov Jateng juga melakukan pendataan jumlah ibu hamil, calon pengantin, dan anak usia dua tahun.

Menurut data, ada sekitar 271 ribu calon pengantin dan sekitar 551 ribu wanita hamil di Jateng. Dari data tersebut, TPPS akan mencari ibu hamil dan calon pengantin putri yang mengalami masalah kesehatan.

Baca juga: Kemenkes: Kental Manis Bukan Satu-satunya Penyebab Stunting

Ganjar menyebut, penanganan stunting di Jawa Tengah dilakukan secara multisektor, dengan melibatkan akademisi dan masyarakat.

Ganjar menegaskan, penanganan stunting tidak boleh setengah-setengah. Agar berdampak bagus, penurunan angka stunting harus disatukan dengan program pengentasan kemiskinan.

"Ini menjadi perhatian kami dan ini berhimpitan dengan angka kemiskinan juga, makanya kami akan jadikan satu program bersama yang akan kami evaluasi juga bersama," tuturnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X