Heboh Video Pria Menikahi Domba di Gersik, Apa Kata Psikolog?

- Senin, 6 Juni 2022 | 20:10 WIB
Pria Menikah dengan Domba di Gersik (YouTube/rey toet tv0
Pria Menikah dengan Domba di Gersik (YouTube/rey toet tv0

Belakangan publik dihebohkan dengan kabar seorang pria asal Gresik, Jawa Timur yang menikahi domba.
Video pernikahan pasangan aneh itu viral sebab dibagikan dalam kanal YouTube 'rey toet tv.' 
 
Dalam video, tampak si pengantin pria yang menggunakan blankon berwarna hijau duduk disamping seekor domba. Keduanya terlihat dikalungkan rantai bunga.

Sementara seorang penghulu tampak berdiri dan merapal doa pernikahan. Setelah selesai, tamu yang hadir terdengar bersorak gembira.

Baca juga: Viral Remaja Curhat Kena Stroke hingga Koma Gara-Gara Begadang, Kok Bisa?

Setelah ditelusuri, pernikahan itu ternyata dilakukan di Pesanggrahan Keramat Ki Ageng, Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Gresik pada Minggu (5/6/2022).
 
Setelah videonya viral, si pengunggah buka suara dan menyebut pernikah itu hanya konten semata. Dia mengaku konten itu dibuat hanya untuk menghibur masyarakat dan menaikkan virers atau engagement di akunnya.

"Di awal sudah saya sampaikan ke teman-teman, kepada kyai, ini hanya konten supaya mendapat like yang banyak. Sudah saya pesan, jangan sampai ada menggunakan bahasa keagamaan apapun. Tapi dalam prosesi (konten) keceplosan dan terlanjur tersebar," ucapnya seraya memohon maaf.

Penyimpangan seksual zoophilia

Terlepas dari video viral itu, manusia ternyata punya kecenderungan untuk menyukai hewan, menjadikannya pasangan hingga melakukan hubungan seksual.

Penyimpangan ini dikenal dengan istilah zoophilia. Pengidapnya digambarkan punya perasaan atau perilaku seks yang menggebu-gebu terhadap hewan.

“Penyimpangan seksual itu ada banyak dan dipengaruhi psikologi. Beberapa penyimpangan di antaranya gay (lelaki penyuka lelaki), lesbianism (perempuan penyuka perempuan), nekrofilia (suka berhubungan seks dengan mayat), zoofilia (suka berhubungan seks dengan binatang).”

“Paedofilia (suka berhubunga seks dengan anak-anak), veyorisme (suka mengintip perilaku seks orang lain), ekshibionisme (suka memperontonkan alat kelamin pada lawan jenis, sadism (berhubungan seks dengan menyakiti pasangannya), dan masokhisme (berhubungan seks dengan disakiti pasangannya),” terang Pakar Psikologi Islam UII Dr H Fuad Nashori, Psi dalam buku Islam dan Fenomena Penyimpangan Seksual. 

Dalam buku tersebut, Dr Fuad menjelaskan perasaan seksual pada pengidap zoophilia berfokus pada hewan piaraan seperti anjing, atau hewan ternak seperti domba atau kambing.

Zoophilia sendiri diketahui telah diidentifikasi pada Pada abad ke-20 oleh American Psychiatric Association (APA) sebagai bentuk paraphilia, atau bentuk disfungsi seksual dan psikologis sesat.

Bentuk lain dari zoophilia adalah bestiality. Di mana perbedaannya, pengidap zoophilia adalah orang-orang yang benar-benar memiliki romantisme cinta pada hewan.

Sementara bestiality adalah orang-orang yang menggunakan hewan untuk kepuasan seksual mereka tanpa memperhatikan kesejahteraan hewan.

“Teori psikodinamika dalam psikologi menyatakan, pengidap zoophilia maupun bestiality melakukan penyimpangan karena adanya hambatan atau ketidakmampuan menyalurkan dorongan seksual pada objek seksual yang lazim."

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X