Pesan Maura Magnalia yang Alami Depresi Sejak Kelas 4 SD Soal Kesehatan Mental

- Rabu, 26 Januari 2022 | 19:00 WIB
Maura Magnalia Madyaratri semasa hidup bersama ibunya, Nurul Arifin. (Instagram @na_nurularifin)
Maura Magnalia Madyaratri semasa hidup bersama ibunya, Nurul Arifin. (Instagram @na_nurularifin)

Putri anggota DPR RI Nurul Arifin, Maura Magnalia Madyaratri meninggal dunia pada Selasa (25/1/2022) sekitar pukul 05.37 WIB. Gadis cantik itu menghembuskan napas terakhir pada usia 28 tahun.

Ayah Maura, Mayong Suryo Laksono menyebut bahwa putri sulungnya itu meninggal karena henti jantung. Pihak keluarga sempat membawa Maura ke rumah sakit sekitar pukul 05.00 WIB, namun meninggal setengah jam kemudian.

"Jadi sempat ada waktu 37 menit dan tidak tertolong," kata Mayong, dikutip dari Antara.

Jauh hari sebelum meninggal, tepatnya pada Oktober 2019 lalu, Maura yang kuliah S-1 Komunikasi di Universitas Binus, sempat berbagi pengalaman tentang penyakit mental yang pernah ia alami.

Waktu itu, ia menyampaikan bahwa dirinya mengalami kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri sejak kelas 4 SD. Karena kondisi kesehatan mentalnya yang tidak stabil, perempuan kelahiran 20 September 1994 itu bahkan kesulitan untuk mengikat tali sepatu dan bersosialisasi dengan orang-orang.

-
Maura Magnalia Madyaratri semasa hidup. (Instagram @evilheat)

Bertahun-tahun mengalami gangguan kesehatan mental, akhirnya, pada tahun 2016, Maura mulai berani konsultasi ke psikiater. Ia pun berpesan agar jangan malu jika mengalami gangguan kesehatan mental.

"If you need help, get help, because it is the best thing that you can give for yourself,” kata Maura saat itu.

Diduga Kurang Istirahat

Menurut Mayong, kemungkinan kondisi sang putri memang sudah drop karena kurang istirahat karena mempersiapkan wisuda yang akan dilaksanakan pada Maret mendatang di Sydney University. Ya, Maura kuliah S-2 di kampus bergengsi tersebut.

"Dia tidak tidur, lagi mengurusi wisudanya dari Sydney University, baru selesai S2. Kemudian dia juga melamar kerja, mungkin karena stres beberapa hari tidak tidur, ya begitulah. Ternyata ada beberapa hal yang tidak bisa dideteksi oleh kita semua," jelas Mayong, seraya menyampaikan bahwa tidak ada penyakit lain yang diderita putrinya itu.

Mayong menjelaskan, Maura sudah diterima bekerja di Bali usai lulus S-2 dari Sydney University. Ia mulai mencari kerja sembari menunggu jadwal wisuda yang rencananya akan digelar pada Maret 2022.

Masih Sempat Mengobrol

-
Maura Magnalia Madyaratri semasa hidup. (Instagram @evilheat)

Mayong mengatakan, Maura memang sangat dekat dengan keluarganya dan banyak bercerita tentang kekhawatiran yang dia rasakan.

"Dia keterima kerja di Bali tapi, terus dia lagi mikir 'aku ke Bali atau enggak ya'. Jadi dia lagi ada di masa masa agak, sulit ya, menurut kami, karena sekolah sudah selesai tapi belum wisuda, di sisi lain dia harus mencari kerja dan ternyata ada satu yang minta dia datang, tapi di Bali. Mungkin kalau misalnya tidak ada apa-apa hari ini kami akan mengobrol lagi soal itu," tutur Mayong.

Sementara itu, Nurul Arifin menyampaikan bahwa beberapa jam sebelum meninggal dunia, Maura masih sempat mengobrol dengan sang ayah dan teman-temannya.

"Tadi malam jam 1 dia masih ngobrol sama Mas Mayong, dia masih chat sama teman-temannya," kata Nurul, yang dulunya adalah aktris itu.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X