Cacar Monyet Semakin Dekat ke Indonesia, Pakar Imbau Tak Perlu Panik & Lakukan Pencegahan

- Selasa, 7 Juni 2022 | 19:00 WIB
Ilustrasi lesi cacar monyet (Freepik/narvikk)
Ilustrasi lesi cacar monyet (Freepik/narvikk)

Penyakit cacar monyet (monkey pox) telah terkonfirmasi masuk ke Singapura pada Jumat (3/6/2022).

Kasus pertama di negara tersebut dilaporkan berasal dari pelancong yang transit.

Meski semakin dekat dengan Indonesia, pakar menghimbau masyarakat tidak perlu panik. Sebaliknya tetap waspada dengan melakukan sejumlah pencegahan.

"Edukasi dan peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap faktor risiko dapat dijadikan strategi utama untuk menurunkan paparan terhadap virus cacar monyet. Jadi jangan panik," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM), Prof Wayan Tunas Artama, seperti yang dikutip dari ANTARA, Selasa (7/6/2022).

Menurutnya, pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan orang bergejala cacar monyet.

Di mana gejalanya mirip dengan penyakit cacar, yaitu mengalami demam di atas 38,5 derajat Celcius, badan lemah, menggigil dengan atau tanpa keringat, nyeri tenggorokan dan batuk, pegal-pegal, pembengkakan kelenjar limfa, serta sakit kepala.

Berikutnya diikuti dengan kemunculan ruam makular-papular berbatas jelas, vesikular, pustular, hingga lesi berkeropeng. 

Masa inkubasi penyakit ini juga terbilang singkat yaitu berkisar enam hingga 13 hari.

Lebih lanjut, Prof Wayan menjelaskan cacar monyet merupakan penyakit zoonosis yang menular dari hewan ke manusia saat mengonsumsi atau melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Baca juga: Makin Dekat! Cacar Monyet Sudah Masuk Singapura, Indonesia Belum Punya Vaksin Penangkalnya

Virus cacar ditransmisikan melalui berbagai jenis satwa liar dari hewan pengerat seperti tikus, tupai, serta primata, seperti kera dan monyet.

Penularan secara kontak langsung, kata dia, juga dapat terjadi antar hewan.

"Penularan cacar monyet dari manusia ke manusia utamanya melalui droplet pernapasan yang secara umum perlu kontak erat yang cukup lama," bebernya.

Tak hanya itu, penularan juga bisa melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau materi lesi cacar serta kontak tidak langsung dengan benda maupun permukaan yang terkontaminasi.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X