Covid-19 masih menjadi pandemi yang menghantui dunia. Kendati vaksinasi sudah dilakukan, kasus baru infeksi Covid-19 terus terjadi. Namun, belum selesai pandemi Covid-19, kini heboh soal Covid-22. Apa lagi ini?
Untuk diketahui, istilah Covid-19 sebenarnya merupakan akronim. Professor dan seorang pakar penyakit menular di University Buffalo di New York bernama Thomas Russo mengatakan bahwa Covid-19 terbagi atas beberapa makna.
"Co untuk coronavirus. Vi untuk virus. D untuk disease (penyakit). dan -19 adalah tahun ketika virus itu pertama kali ditemukan," ujarnya, dilansir Health, Sabtu (28/8/2021).
Lalu, apa itu Covid-22 yang sedang viral dan membuat banyak orang kebingungan dan ketakutan?
Istilah "Covid-22" pertama kali muncul berdasarkan publikasi dari media Jerman, Blick. Publikasi itu berdasarkan interview dengan seorang professor Swiss bernama Sai Reddy.
Dia memperingatkan kemungkinan adanya varian baru dari Covid-19 yang muncul di tahun 2022 dan akan lebih berbahaya. Sai juga menganggap virus Covid-19 varian Delta sebagai Covid-21.
"Varian Delta lebih menular. Ini bukan lagi virus Covid-19 melainkan Covid-21," katanya.
So????may NEVER set us free
— Craig Kelly MP (@CraigKellyMP) August 27, 2021
Expert warns new variants could be deadlier AND????evading
“Would be easy to unstitch all of the work done so far if it turns out we do lose immunity because????wane in their effectiveness”
Cultists BEWARE
ANTIVIRALS Plan B neededhttps://t.co/mNRzdW45cI
Karena itulah, Sai Reddy menggunakan istilah Covid-22 untuk menggambarkan varian baru Covid-19 yang mungkin muncul di masa depan.
"Itu akan menjadi masalah lebih besar di masa depan. Virus Covid-22 jauh lebih buruk daripada yang kita saksikan sekarang ini. Pandemi akan memasuki babak baru saat varian Beta atau Gamma menjadi lebih menular atau varian Delta bermutasi. Ini akan menjadi masalah besar berikutnya," tambah Sai Reddy.
Namun, seorang pakar penyakit menular lainnya, professor Doktor William Schaffner dari Vanderbilt University School of Medicine, mengatakan kemungkinan besar istilah Covid-22 tidak akan digunakan.
Mutasi Covid-19 masih akan dinamai berdasarkan alfabet Yunani, seperti Alfa, Beta, Delta, Gamma, dst.
What ran through my mind after seeing #Covid22 trending... pic.twitter.com/WciSAZmAI3
— Kel (@kelvinelove) August 23, 2021
"Jika ada varian baru Covid-19 di tahun 2022, itu akan dinamai berdasarkan alfabet Yunani, bukan Covid-22," tegasnya.