Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa pada tahun 2023, kasus diabetes pada anak meningkat hingga 70 kali lipat sejak 2010 lalu. Salah satu penyebab peningkatan ini lantaran adanya pandemi COVID-19 yang membuat 1.645 anak mengidap diabetes mellitus akut.
Oleh karenanya, IDAI meminta para orang tua untuk lebih waspada agar anaknya tidak terkena diabetes melitus yang berdampak pada kualitas hidup anak.
Baca juga: Naik 70 Kali Lipat, Ini 5 Gejala Diabetes pada Anak yang Wajib Orang Tua Ketahui!
"Anak yang sudah terdeteksi mengidap diabetes melitus itu tidak bisa sembuh karena memang belum ada obatnya. Anaknya yang mengidap diabetes diharuskan mengonsumsi insulin seumur hidup untuk menyeimbangkan kadar gulanya yang baik untuk tubuh," ungkap Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI dr Muhammad Faizi, dalam media briefing IDAI, Kamis (2/2/2023).
Meski tidak bisa sembuh secara total, anak yang terdiagnosa mengidap diabetes, dikategorikan sembuh bila tidak lagi mengonsumsi obat dan insulin.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Diabetes yang Harus Diwaspadai, Cek Sebelum Terlambat!
"Sembuh dalam penyakit diabetes melitus itu artinya tidak menggunakan obat dan insulin, apapun tipenya itu insulin yang mempengaruhi (diabetes)," imbuh dr Faizi.
Cara Mencegah Anak dari Diabetes Melitus
-
Oleh karenanya, dr Faizi mengimbau para orang tua untuk rutin memeriksakan kesehatan anak di fasilitas kesehatan. Terlebih jika anak mengidap obesitas dan menunjukkan gejala awal diabetes melitus.
"Orangtua harus rutin memeriksakan kesehatan anaknya, ini untuk mencegah adanya komplikasi akibat penyakit diabetes yang diidap anaknya yang berdampak pada penyakitnya semakin parah," jelas dr Faizi.
Selain itu, gaya hidup dan pola makan yang bergizi juga menentukan kondisi kesehatan anak.
"Perlu peran orangtua untuk mengawasi asupan makanan dan gaya hidup anaknya agar tidak terpapar diabetes sejak kecil," tandasnya.
