Memahami Istilah-istilah yang Populer selama Pandemi Virus Corona 

- Sabtu, 16 Mei 2020 | 14:26 WIB
Petugas Dinas Kesehatan Bekasi Kota mendata warga yang akan melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di Check Point Sumber Artha, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020). (INDOZONE/Febio Hernanto)
Petugas Dinas Kesehatan Bekasi Kota mendata warga yang akan melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di Check Point Sumber Artha, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020). (INDOZONE/Febio Hernanto)

Pandemi virus corona (Covid-19) pertama kali ditemukan pada 30 Desember 2019 di Hubei, Wuhan, China. Virus ini termasuk kategori 'Betacorona' yang juga masuk dalam kelompok virus SARS dan MERS. Pada umumnya virus corona ditemukan pada saluran pernapasan bawah dan seluruh jaringan.

Berdasarkan data WHO 55.924 kasus positif virus corona menimbulkan beberapa gejala di antaranya: demam 87,9%, batuk kering 67,7%, kelelahan 38,1% dan yang terendah peradangan selaput mata sekitar 0,3%. Perjalanan virus corona pada tubuh manusia memerlukan waktu sekitar 5-6 hari setelah terinfeksi. Penderita biasanya mengalami gejala ringan sampai berat.

Sepanjang perjalanan wabah virus corona hingga hari ini, begitu banyak istilah-istilah populer yang diketahui masyarakat. Namun sebagian besar lainnya mengaku kurang memahami istilah populer tersebut.

"Masyarakat pada umumnya hanya mengetahui positif dan negatif, padahal ketika seseorang terindentifikasi belom tentu harus mendapatkan penanganan isolasi," kata dr. Maria Regina Rachmawati Sp. KFR, PA(K) saat diskusi virtual, Sabtu (16/5/2020).

1. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

Memiliki gejala pernapasan akut (ISPA) dan demam berkisar 38 derajat celcius. biasanya PDP memiliki gejala ringan yang disertai batuk, sakit tenggorokan, dan pneumonia ringan.

-
Petugas medis membawa salah satu pasien ke RSPI yang memiliki gejala virus corona. (INDOZONE/Arya Manggala)

Kondisi ini memerlukan isolasi selama 14 hari setelah merasakan gejala atau kontak dengan kasus yang positif corona.

2. Orang Dalam Pemantauan (ODP)

Hampir mirip dengan PDP, ODP juga dikenali dengan gejala demam sekitar 38 derajat celcius dan disertai pilek maupun batuk.

-
Ilustrasi tenaga medis sedang melakukan tes swab kepada salah satu warga di Depok. (INDOZONE/Arya Menggala)

Namun, tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang menyakinkan. Biasanya ODP mengalami gangguan sistem pernapasan setelah melakkan konntak langsung dengan wilayah maupun orang positif corona.

3. Orang Tanpa Gejala (OTG)

Dari semua dugaan positif penularan virus corona. Mereka yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) jauh lebih mengkhawatirkan. Pasalnya ia tidak mengalami suatu gejala apapun.

-
Ilustrasi antrian di Stasiun MRT yang cukup beresiko terpapar virus corona mengingat tidak sedikit juga orang tanpa gejala yang masih beraktifitas. (INDOZONE/Arya Manggala)

Penyebab utamanya yakni telah melakukan kontak fisik dan berada di ruangan yang sama dengan PDP atau ODP dalam radius kurang dari 1 meter.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X