Mulut adalah ekosistem yang berkembang. Bakteri dan organisme lain masuk saat kamu makan, minum, dan bernapas.
Seringkali, keseimbangan yang rapuh dipertahankan dalam ekosistem mulut kamu, tetapi masalah dapat muncul ketika strain bakteri tertentu menjadi berlebihan seperti pada kasus diabetes tipe-2.
Glukosa hadir dalam air liur kamu, cairan di mulut yang membuatnya basah, kata National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney disease, dilansir dari Express.
“Ketika diabetes tidak terkontrol, kadar glukosa yang tinggi dalam air liur kamu membantu pertumbuhan bakteri berbahaya," kata situs tersebut.
“Bakteri ini bergabung dengan makanan untuk membentuk lapisan lengket, lembut yang disebut plak."
“Plak juga berasal dari makan makanan yang mengandung gula atau pati."
“Beberapa jenis plak menyebabkan gigi berlubang atau rusak. Jenis plak lainnya menyebabkan penyakit gusi dan bau mulut."
Plak membawa bakteri yang dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Masalah yang lebih besar muncul, jika plak tetap ada di gigi kamu dan mengeras menjadi karang gigi.
Situs kesehatan tersebut juga mencantumkan kondisi di mulut yang dapat timbul dari diabetes tipe-2 yang tidak diobati, meliputi:
- Kamu mungkin memiliki lebih sedikit air liur, menyebabkan mulut terasa kering.
- Karena air liur melindungi gigi, Anda juga berisiko lebih tinggi mengalami gigi berlubang.
- Gusi bisa meradang dan sering berdarah.
- Kamu mungkin kesulitan mencicipi makanan.
- Mungkin mengalami penyembuhan luka yang tertunda.
- Rentan terhadap infeksi di dalam mulut.
- Untuk anak-anak penderita diabetes, gigi mungkin tumbuh lebih awal dari biasanya.
