Abses bisa terjadi di banyak bagian tubuh, termasuk bagian dalam mulut. Abses gigi adalah kumpulan nanah yang dapat terbentuk di mulut akibat infeksi bakteri.
Abses gigi dapat muncul di dalam dan sekitar gigi, di tulang yang menyatukan gigi, atau di gusi. Mengalami kondisi ini di salah satu tempat bisa menyebabkan komplikasi serius.
Plak adalah lapisan lengket yang menumpuk di gigi yang mengandung jutaan bakteri. Jika tidak dibersihkan dengan baik, bakteri dalam plak menghasilkan asam yang merusak.
Sehingga dapat menyebabkan kerusakan gigi, penyakit gusi dan abses gigi.
Abses gigi biasanya disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk, terlalu banyak mengonsumsi gula atau pati, cedera gigi, atau sistem kekebalan yang lemah.
Membersihkan gigi dengan benang atau menggunakan sikat interdental sekali sehari dan menyikat gigi dengan pasta gigi berfluorida selama dua menit akan mencegah abses.
Kita juga tidak disarankan menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi, karena akan membuat pasta gigi pelindung menjadi mubazir.
Untuk beberapa kasus, abses tidak menimbulkan gejala. Hal ini membuat kita terlambat untuk mengatasi kondisi tersebut .
Abses gigi tidak hilang dengan sendirinya, dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain.
Dilansir dari Express, National Health Service (NHS) menyebutkan beberapa gejala abses gigi yang harus kamu ketahui:
- Nyeri berdenyut hebat pada gigi atau gusi yang terkena yang mungkin muncul tiba-tiba dan berangsur-angsur memburuk.
- Nyeri yang menyebar ke telinga, rahang, dan leher di sisi yang sama dengan gigi atau gusi yang terkena.
- Nyeri yang semakin parah saat berbaring, yang dapat mengganggu tidur.
- Kemerahan dan bengkak di wajah.
- Gigi yang lembut, berubah warna atau longgar.
- Gusi mengkilat, merah dan bengkak.
- Kepekaan terhadap makanan dan minuman panas atau dingin.
- Bau mulut atau rasa tidak enak di mulut kesulitan menelan atau bernapas.
