Mengenal Brexting dan Efek Buruknya untuk Bayi

- Sabtu, 11 Juli 2020 | 08:10 WIB
Ilustrasi ibu menyusui. (freepik)
Ilustrasi ibu menyusui. (freepik)

Apakah kamu pernah mendengar istilah brexting? Istilah tersebut adalah kata serapan yang merupakan singkatan dari breastfeeding dan texting yang berarti menyusui sambil menulis pesan singkat atau menggunakan perangkat digital atau gawai. Interaksi yang minim antara ibu dan bayi seperti ini dikhawatirkan jika dilakukan secara terus-menerus, maka dapat berdampak buruk pada perkembangan emosional keduanya.

Menurut para ahli, ketika sang ibu menunjukkan fokus perhatian, mata, dan jarinya pada perangkat digital seperti handphone, tablet, atau bahkan televisi saat sedang menyusui bayinya baik secara langsung dari payudara ataupun menggunakan susu dalam botol, maka perilaku tersebut dikaitkan dengan fenomena Still-Face Paradigm (SFP).

Seperti yang kita ketahui bahwa SFP antara ibu dan bayi dipercaya dapat memberikan dampak buruk kepada kedekatan hubungan emosional dan ikatan batin antara keduanya. Berdasarkan Journal of Nutrition Education and Behavior, sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Professor Ventura menunjukan data bahwa para ibu diketahui menggunakan perangkat digital mereka atau juga menonton TV selama paling tidak seperempat waktu ketika sedang menyusui bayi mereka, baik menyusui secara langsung maupun dengan menggunakan botol.

-
Ilustrasi bayi menangis. (freepik/jcomp)

Jadi, bisa dikatakan bahwa sebenarnya fenomena SFP masih terjadi hingga saat ini. Hanya saja yang membedakan adalah kegiatannya. Jika dahulu para ibu biasanya teralihkan perhatian dari bayinya karena sedang sibuk mengerjakan pekerjaan rumah atau mungkin membaca buku, namun sekarang kegiatan tradisional tersebut tergantikan oleh teknologi, terutama media sosial yang tak terpisahkan dari kehidupan para ibu muda zaman sekarang.

Disarankan agar sebisa mungkin mengurangi menggunakan perangkat digital ketika sedang menyusui. Tujuannya agar sang ibu mampu lebih fokus dan melakukan banyak interaksi dengan bayinya, seperti saling tersenyum, mengajak bercanda, dan juga mengelus-elus pipi bayi menggunakan jari. 

Hal ini dikarenakan ikatan batin antara ibu dengan bayi pada masa-masa awal kehidupan bayi yaitu sekitar enam bulan pertama saat pemberian ASI eksklusif, merupakan masa yang sangat penting. Sehingga jika interaksi yang seharusnya terbangun ini mengalami distraksi, maka masalah dapat muncul seiring dengan perkembangan emosional sang bayi.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X