Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau para orangtua untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak.
Hal itu menyusul kasus 28 anak di Tasikmalaya dan Bekasi, Jawa Barat, yang keracunan nitrogen cair dari jajanan chiki ngebul (cibul).
Baca juga: Puluhan Anak Keracunan Chiki Ngebul, Pemprov Jabar Kaji Larangan Peredaran Makanan Ini
"Mengimbau orang tua untuk hati hati dalam memberikan pangan bagi anaknya terutama karena anak-anak ini masih dalam pertumbuhan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tirmizi dalam keterangannya, Sabtu (7/1/2023).
Dr Nadia melanjutkan, kondisi 7 anak di Tasikmalaya tersebut dinyatakan sembuh sepenuhnya. Sementara pada kasus anak di Bekasi yang ditemukan pada 21 Desember lalu, juga sudah dalam kondisi sehat.
"Semua sehat karena ini yang di Tasikmalaya kejadian November dan yang di Bekasi pada 21 Desember kemarin. Semua sudah sehat," bebernya.
Baca juga: Sebabkan Keracunan, Kemenkes Minta Dinkes dan RS Waspada Peredaran Chiki Ngebul
Lebih lanjut, dr Nadia tidak melarang orangtua memberikan jajanan kepada anak-anak.
Namun dia mengingatkan, di masa pertumbuhan, anak harusnya lebih banyak mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi.
"Tapi juga edukasi pada orangtya bahwa, pemberian makanan kepada anak-anak sebaiknya yang bergizi dan diolah dengan cara yang standar, tidak jajan sembarangan," pungkasnya.
Sebelumnya, jajanan chiki ngebul atau cibul jadi sorotan karena mengakibatkan 28 anak di Jabar keracunan. Sebanyak 7 anak mengalami gejala mual, muntah, dan begah perut.
