Angka infeksi COVID-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan. Dalam tiga pekan terakhir, tercatat kasus COVID-19 Indonesia melonjak hingga 31%.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, terdapat 5 provinsi yang menjadi penyumbang kasus terbanyak, yaitu DKI Jakarta naik 30%, Banten naik 38%, Jawa Barat naik 18%, DI Yogyakarta naik 45%, dan Jawa Timur naik 37%.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-9, Wiku Adisasmito menyebut masyarakat harus kembali waspada. sebab sebelumnya kasus COVID-19 mengalami tren penurunan.
"Hal ini penting untuk diwaspadai mengingat selama kurang lebih 3 bulan berturut-turut sejak gelombang Omicron kita berhasil mempertahankan kasus agar tetap stabil," ucapnya Wiku dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 secara virtual, yang disiarkan YouTube kanal resmi Sekretariat Presiden, Rabu (08/06/2022).
Meski begitu, Wiku menjelaskan kenaikan kasus belum diikuti dengan tren kenaikan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit. Selain itu, tren kematian akibat COVID-19 juga terus mengalami penurunan.
Baca juga: Infeksi COVID-19 di Indonesia Meledak Lagi, Kenaikan Kasus Diduga Imbas Libur Lebaran
Wiku melanjutkan, kenaikan kasus tertinggi masih berada di pulau Jawa yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Kenaikan kasus dipicu oleh aktivitas masyarakat yang mulai normal.
"Kelima provinsi berasal dari Pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan penduduk Indonesia yang terpusat di Pulau Jawa, dan aktivitas masyarakat yang saat ini sudah kembali normal bisa menjadi salah satu pemicu kenaikan kasus aktif," jelasnya.
Adapun hingga Kamis (9/6/2022), tercatat ada 556 kasus baru COVID-19 di Tanah Air. Sehingga total kasusnya menjadi 6.058.736 kasus.
Penambahan kasus tersebut diikuti dengan jumlah pasien sembuh yang menjadi 410 kasus, sehingga total kasus pasien sembuh menjadi 5.898.040 kasus.
Untuk pasien yang meninggal dunia bertambah 7 kasus. Total pasien yang meninggal menjadi 156.635 kasus.
