Heboh meninggalnya istri dari CEO Pfizer Albert Bourla, Myriam Bourla karena komplikasi vaksin COVID-19 yang ia terima. Benarkah hal ini?
Perlu diketahui bahwa kematian Myriam sangat heboh di media sosial. Banyak netizen yang membagikannya di Twitter dan Facebook.
"Myriam Bourla - istri CEO Pfizer Albert Bourla - telah meninggal karena komplikasi dari vaksin COVID-19 Rabu (10/11) pagi, menurut dokternya. Dia meninggal di ruang gawat darurat di New York-Presbyterian Lawrence Hospital setelah dibawa oleh paramedis. Penyebab kematian telah terdaftar sebagai komplikasi dari vaksin Pfizer," tulis keterangan tersebut.
Ternyata kabar ini tidaklah benar. Faktanya, CEO Pfizer baru-baru ini mengunggah foto dia bersama sang istri di media sosialnya.
Enjoying the moment with my wife and Pfizer's Chief Human Resources Officer at last night's @AtlanticCouncil Distinguished Leadership Awards. Glad we were able to be together in person as I accepted this award on behalf of our purpose-driven colleagues around the world. pic.twitter.com/y3r0y6peal
— Albert Bourla (@AlbertBourla) November 11, 2021
Hal ini pun diluruskan oleh Juru bicara Pfizer Amy Rose. Ia mengatakan bahwa hal ini hanya bersifat ingin menjatuhkan Pfizer saja, terkhusus vaksin COVID-19.
"Tidak masuk akal seseorang menyamar sebagai jurnalis akan menyebarkan kebohongan seperti itu tentang CEO kami dan keluarganya dengan tujuan merusak kepercayaan pada vaksin yang telah diberikan kepada ratusan juta orang di seluruh dunia," kata Amy dikutip dari AP News.