Bagaimana Diet Rendah Karbohidrat Meningkatkan Kesehatan Otak?

- Minggu, 6 Desember 2020 | 15:43 WIB
Ilustrasi otak (freepik)
Ilustrasi otak (freepik)

Kita tahu bahwa diet rendah karbohidrat dan ketogenik memiliki banyak manfaat kesehatan. Misalnya saja, baik untuk menurunkan berat badan. Tak hanya itu saja, kedua diet ini bermanfaat untuk gangguan otak.

Diet rendah karbohidrat dan ketogenik banyak memiliki kesamaan, tapi tetap ada perbedaan. Diet karbohidrat ialah asupan karbohidrat dapat bervariasi dari 25–150 gram per hari. Namun protein tidak dibatasi.

Sementara diet ketogenik asupan karbohidrat dibatasi hingga 50 gram atau kurang per hari dan protein sering kali dibatasi. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kadar keton darah.

Pada diet rendah karbohidrat, otak akan sangat bergantung pada glukosa, gula yang ditemukan dalam darah untuk bahan bakar. Tapi otak bisa membakar lebih banyak keton daripada makanan biasa.

Pada diet ketogenik, otak terutama dipicu oleh keton. Hati menghasilkan keton ketika asupan karbohidrat sangat rendah.

Bagaimana diet rendah karbohidrat memasok energi untuk otak?

Diet rendah karbohidrat memberi otak energi melalui proses yang disebut ketogenesis dan glukoneogenesis. Glukosa biasanya merupakan bahan bakar utama otak. Otak tidak seperti otot, tidak dapat menggunakan lemak sebagai sumber bahan bakar. Tapi otak bisa menggunakan keton.

Ketika kadar glukosa dan insulin rendah, hati menghasilkan keton dari asam lemak. Namun, hati meningkatkan produksi keton lebih banyak selama puasa atau ketika asupan karbohidrat turun di bawah 50 gram per hari.

Saat karbohidrat dihilangkan atau diminimalkan, keton dapat menyediakan hingga 75% kebutuhan energi otak.

Meskipun sebagian besar otak dapat menggunakan keton, ada bagian yang membutuhkan glukosa agar berfungsi. Pada diet yang sangat rendah karbohidrat, sebagian dari glukosa ini dapat dipasok oleh sejumlah kecil karbohidrat yang dikonsumsi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X