Nyeri Haid Akan Berkurang Setelah Menikah, Mitos atau Fakta?

- Jumat, 27 November 2020 | 15:05 WIB
Ilustrasi sakit perut akibat menstruasi. (Pexels/Polina Zimmerman)
Ilustrasi sakit perut akibat menstruasi. (Pexels/Polina Zimmerman)

Banyak wanita yang merasakan nyeri haid parah pada periode menstruasi. Terkait masalah menstruasi ini, ada mitos yang berkembang di masyarakat tentang siklus haid yang berubah, dan nyeri haid akan hilang jika seorang wanita sudah menikah. Benarkah demikian?

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Kartika Cory, SpOG, mengatakan siklus menstruasi antara wanita yang sudah menikah dan belum menikah tidak ada bedanya. Pada siklus normal, menstruasi terjadi setiap 21-35 hari.

Lamanya menstruasi terjadi selama tiga sampai tujuh hari, dan volume darah yang keluar setiap harinya sekitar 40-60 mili liter atau setara dengan tiga sampai empat kali ganti pembalut.

"Jadi tidak ada perbedaan antara yang sudah menikah dan belum, yang menikah punya anak dan menikah belum punya anak," ujar dr. Kartika dalam sebuah webinar baru-baru ini.

Ia juga mengatakan hubungan seksual dalam pernikahan tidak serta merta membuat nyeri haid pada wanita hilang. Hal tersebut hanya mitos dan tidak bisa dipertanggungjawabkan secara medis.

BACA JUGA: Nyeri Haid Parah Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesuburan, Jangan Diabaikan!

"Misalnya sudah menikah, sudah hamil, nyerinya akan berkurang. Sebenarnya di situ kalau orang haidnya nyeri malah susah hamil. Tapi kalau (bisa) hamil, berarti endometriosis itu sudah diserap sama tubuh sendiri. Makanya muncul mitos kalau sudah menikah nyeri perutnya akan hilang," lanjut dr. Kartika.

"Benar pernyataannya, tapi penjelasan menuju pernyataannya nggak seperti itu. Karena kalau sudah hamil dengan sendirinya itu berarti tubuhnya lebih kuat untuk menyerap endometriosis," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X