Terbuat dari Rempah, Benarkah Jamu Bisa Tangkal Virus Corona?

- Selasa, 10 Maret 2020 | 11:46 WIB
Kiri: Ilustrasi jamu tradisional (ANTARA FOTO/Siswowidodo/Fakhri Hermansyah) Kanan: Ilustrasi staf medis menangani pasien corona. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Kiri: Ilustrasi jamu tradisional (ANTARA FOTO/Siswowidodo/Fakhri Hermansyah) Kanan: Ilustrasi staf medis menangani pasien corona. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Merebaknya virus corona yang mulai masuk ke wilayah Indonesia membuat banyak orang khawatir. Berbagai cara akan dilakukan untuk melindungi diri. Mulai dari memakai masker hingga hand sanitizer.

Selain dari segi medis, masyarakat juga mencari cara untuk menangkal virus ini dengan pengobatan alternatif tradisional. Salah satunya dengan mengonsumsi jamu tradisional.

Lantas, benarkah jika jamu tradisional ampuh untuk menangkal virus corona?

Meski terbuat dari rempah-rempah dengan segudang manfaat, nyatanya jamu tradisional belum terbukti ampuh menyembuhkan virus corona. Hal ini juga diungkapkan oleh dokter Clarin Hayes.

Dilansir dari ANTARA pada Selasa (10/3/2020), dokter Clarin menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan obat yang ampuh untuk menyembuhkan virus corona, termasuk dengan jamu tradisional.

-
Warga membuat jamu tradisional. (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

"Kalau ada rumor obat tradisional, jamu, dan sebagainya, hingga sekarang, setahu saya belum ada gold standard (patokan resmi) untuk membunuh virus ini. Belum ada standarnya," kata Clarin.

"Mungkin di orang A minum jamu bisa ampuh (jadi lebih sehat), tapi kita enggak bisa sama ratakan karena memang belum ada standarnya," sambungnya.

Dokter cantik yang kerap berbagi informasi tentang dunia kesehatan di YouTube ini mengatakan, virus corona bisa disembuhkan, karena sifat virus adalah penyakit yang dapat disembuhkan sendiri (self-limiting disease).

Dokter Clarin mengatakan, penyembuhan karena virus corona bisa dipengaruhi oleh sistem imun seseorang. Sistem ini sendiri dapat terbentuk melalui makanan dan minuman bergizi yang dikonsumsi.

-
Dokter Clarin Hayes. (Instagram/clahayes)

"Virus adalah self-limiting disease, sehingga yang bertugas menyembuhkan dari virus adalah sistem imun kita sendiri. Apapun yang kita konsumsi, selama dia bisa membantu sistem imun kita, maka bisa membantu mempercepat proses penyembuhan," ujar Clarin.

"Tapi bukan dia yang mematikan virusnya, karena ini bukan bakteri. Bakteri bisa mati lewat antibiotik. Kalau ini (virus), yang bisa kita lakukan, adalah kita fokus ke sistem imun kita," tambahnya.

-
Ilustrasi wanita tengah melakukan aktivitas fisik untuk mencegah virus corona. (pexels/Tirachard Kumtanom)

Selain itu kata Clarin, untuk menjaga sistem imun juga bisa dilakukan dengan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, mengonsumsi buah dan sayur, serta tak membiasakan diri untuk merokok dan minum alkohol.

Ia menambahkan, penting bagi seseorang untuk selalu menjaga kebersihan, dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan di bawah air mengalir, serta tidak terus menerus memakai hand sanitizer.

"Karena hand sanitizer adalah pelengkap, kalau lagi kepepet kita enggak ketemu air dan sabun. Kalau dipakai terlalu sering bisa membunuh kuman baik di tubuh kita, harus kita jaga keseimbangan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Zega

Terkini

X