Pakar Gizi: Sahur Tak Cukup Hanya dengan Minum Teh, Lengkapi dengan Susu

- Minggu, 3 April 2022 | 04:00 WIB
Ilustrasi sahur minum teh (Unsplash/Drazen Zigic)
Ilustrasi sahur minum teh (Unsplash/Drazen Zigic)

Pakar Gizi Klinik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr. dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK menyebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila seseorang ingin meraih manfaat puasa bagi kesehatan. Salah satunya dengan memperhatikan kebutuhan gizi saat sahur. 

dr Fiastuti menyebut sangat tidak dianjurkan sahur hanya dengan minum teh manis. Sebaliknya lengkapi sahur dengan gizi seimbang. 

"Saya sering menemukan orang yang sahur hanya minum teh biar gampang, malas bangunnya, mengunyah makanan tengah malam. Itu tidak boleh dilakukan kalau kita mau mendapatkan manfaat yang optimal saat puasa Ramadhan," ucapnya seperti yang dikutip Indozone dari ANTARA, Minggu (3/4/2022). 

Lebih lanjut, dr Fiastuti yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia menyebut saat sahur seseorng membutuhkan jumlah asupan makanan dan minuman yang cukup dan lengkap.

-
Ilustrasi makan sahur (Unsplash/Anna Tekkol)

Maksudnya yakni, makanan harus mengandung sumber karbohidrat seperti nasi, oat, kentang atau bihun; protein seperti ikan, ayam, telur, tahu dan tempe dan sedikit minyak untuk menimbulkan rasa enak pada makanan. 

Selain itu, sebaiknya ada sayur dan buah tinggi serat untuk menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama.

"Kuncinya (buah dan sayur) supaya tidak kelaparan, haus, perbanyak konsumsi sayur dan buah," beber Fiastuti.

Tak hanya itu, kamu pun dianjurkan untuk meminum air sekitar 2-3 gelas yang boleh dikombinasikan dengan susu sebagai salah satu pangan fungsional yang bermanfaat untuk tubuh.

Susu sendiri mengandung banyak manfaat antara lain sumber karbohidrat, laktosa, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

Selain itu, susu juga sebagai sumber kalsium yang terbaik yakni sekitar 300-600 miligram. Sehingga minum dua gelas susu dapat memenuhi cairan dan mencegah osteoporosis.

Asupan saat berbuka

-
Ilustrasi berbuka puasa (Unsplash/Serafima)

Selanjutnya saat berbuka, kamu disarankan menyantap makanan manis seperti kurma, kolak dan koktail buah. Namun tentu saja porsinya tak boleh berlebihan agar kadar glukosa darah tak tiba-tiba melonjak naik dan melebihi seharusnya.

Tak hanya itu, konsumsi makanan manis berlebihan juga bisa menyebabkan berat badan naik.

"Makanan manis cukup satu porsi, tidak berlebihan. Tidak boleh sejak buka hingga mau tidur terus saja makan makanan manis karena menyebabkan kadar glukosa darah meningkat," tutur Fiastuti.

Selama 14 jam berpuasa, kadar glukosa darah bisa menjadi turun walaupun masih normal. Inilah alasannya, di awal-awal puasa misalnya 1-3 hari pertama saat pukul 16.00, kamu sudah mulai agak lapar, haus, dan terkadang kepala agak berat.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X