Seorang pasien COVID-19 akhirnya sembuh dari virus corona setelah positif selama 411 hari.
Dokter yang merawat pria berusia 59 tahun itu memuji koktail obat yang digunakan untuk merawatnya.
Dilansir The Sun, dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, dokter asal Inggris itu mengatakan pasien telah berjuang untuk menyingkirkan varian awal dari virus corona.
Baca juga: Berita Duka, Pasien COVID-19 Terlama Marc Lewitinn Meninggal Dunia Usai Dirawat 850 Hari
Proses penyembuhan pria itu terbilang lama lantaran pasien memiliki sistem kekebalan yang lemah setelah menjalani transplantasi ginjal.
Petugas medis di Guy's and St Thomas' NHS Foundation Trust, London , dan King's College London mengatakan pria itu dianggap sebagai salah satu pasien yang hidup paling lama dengan infeksi COVID-19.
Seorang pasien sebelumnya yang dirawat oleh tim yang sama positif COVID-19 selama 505 hari, tapi kemudian meninggal dunia.
Baca juga: Meski Gejala Ringan, Pasien COVID-19 Tetap Harus Konsultasi ke Dokter
Untuk membantu merawat pasien, petugas medis mendeteksi infeksi yang sedang berlangsung pada pria itu dengan menganalisis genetika dari jenis virus yang dibawanya.
Dia kemudian diberi koktail penetralisir antibodi (Regeneron) yang diketahui efektif melawan varian awal virus corona, yang akhirnya memungkinkan tubuhnya untuk menyingkirkan COVID-19.
Tapi karena banyaknya mutasi virus, para ahli mengatakan bahwa perawatan antibodi ini kurang efektif.
"Beberapa varian baru dari virus ini resisten terhadap semua perawatan antibodi yang tersedia di Inggris dan Eropa," kata Dr Luke Snell, dari Guy's & St Thomas.
