Vaksin COVID-19 Bermanfaat bagi Pasien Kanker, Benarkah?

- Senin, 14 Maret 2022 | 17:49 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Freepik)
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Freepik)

Vaksin COVID-19 memang tidak membantu melindungi seseorang sepenuhnya dari infeksi virus corona. Tapi berbagai penelitian mengatakan bahwa vaksin baik untuk mengurangi risiko infeksi.

Sebuah penelitian terbaru mengatakan bahwa vaksin COVID-19, dianggap bermanfaat bagi pasien kanker.

Berdasarkan studi obeservasi yang dilakukan peneliti Pusat Kanker Moffitt, yang hasilnya dipublikasikan di 'JAMA Oncology'.

Studi yang dipimpin oleh Drs. Anna R. Giuliano, Shari Pilon-Thomas dan Jeffrey E. Lancet mengikuti 515 pasien dengan berbagai jenis kanker. 

Tujuannya untuk mengevaluasi apakah pasien memiliki respons imun terhadap vaksin Moderna mRNA-1273 dan apakah respons itu berbeda berdasarkan diagnosis dan pengobatan.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Gratis Minyak Goreng 2 Liter dan Beras di Cengkareng, Siapa Mau?

Dilansir India TV, pasien akan memberikan sampel darah sebelum mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin COVID-19 dan sekali lagi sebulan kemudian. Setiap sampel diuji untuk antibodi COVID-19, sebagai perbandingan tingkat antibodi untuk orang dewasa sehat yang menerima vaksin mRNA-1273.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pasien kanker mengalami serokonversi, yang artinya mereka mengembangkan antibodi setelah menerima vaksin COVID-19.

Secara keseluruhan, 71,3 persen pasien mengalami serokonversi setelah dosis pertama, 90,3 persen setelah dosis kedua. Tapi ada perbedaan di antara jenis kanker.

Pasien kanker darah memiliki tingkat serokonversi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki tumor padat, 84,7 persen berbanding 98,1 persen.

Pasien kanker darah dengan penyakit limfoid, seperti leukemia limfositik kronis dan limfoma non-Hodgkin sel B, memiliki tingkat serokonversi terendah.

Sementara pasien yang sedang menjalani pengobatan aktif bernasib lebih buruk.

Lancet mengatakan perawatan tertentu juga berdampak pada serokonversi. Pasien yang menerima antibodi anti-CD20 dalam waktu enam bulan setelah vaksinasi tidak memiliki respon imun.

Para peneliti terus mengikuti peserta studi, mengambil sampel darah setiap enam, 12 dan 24 bulan. Tim juga telah meluncurkan studi pendamping yang mengevaluasi respons imun pasien kanker setelah menerima dosis ketiga vaksin mRNA-1273.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X