Diprediksi Meningkat Pekan Depan, Menkes Minta Semua Pihak Bersiap Hadapi COVID-19

- Sabtu, 26 November 2022 | 09:00 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Menkes Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh pihak untuk bersiap-siap menghadapi prediksi peningkatan kasus COVID-19 yang akan terjadi dalam waktu satu atau dua minggu ke depan.

“Kita sudah monitor secara daily (harian), harusnya kalau feeling saya kita akan mencapai puncaknya antara satu atau dua pekan ke depan. Kemungkinan puncaknya itu akan tercapai,” kata Menteri Budi dikutip dari Antara, Sabtu (26/11/2022).

Budi juga mengatakan kalau pemerintah terus melakukan pemantauan setiap harinya untuk mengamati tren COVID-19 di Indonesia dari seluruh indikatornya.

Baca juga: Update Kasus COVID-19 Hari Ini: Tambah 5.976 Kasus Baru, Total Kasus Aktif 63.052

COVID-19 semakin meningkat sejak ditemukannya varian XBB dan BQ.1 masuk ke Indonesia. Jumlah orang yang terinfeksi semakin banyak dan patut untuk diwaspadai.

-
Ilustrasi virus corona. (FREEPIK)

Karena dua varian baru tersebut, Menkes  Budi memperkirakan  jumlah kasus yang ditemukan akan mencapai 10.000-15.000 kasus per harinya, dengan keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) jauh lebih rendah dibandingkan dampak dari varian-varian sebelumnya.

Pemerintah juga menggencarkan sero survei per enam bulan sekali untuk mengetahui titer antibodi milik masyarakat, yang dilakukan bersama FKM-UI.

Melalui sero survei itu, pemerintah dapat mengetahui dalam jangka waktu berapa lama antibodi masyarakat mengalami penurunan dan daerah mana yang perlu segera di booster.

Baca juga: Tingkatkan Proteksi, Ahli Dorong Indonesia Mulai Kembangkan Vaksin COVID-19 Semprot

Sero survey juga membuktikan bahwa Indonesia memiliki antibodi yang sangat tinggi, sehingga tidak terlalu terdampak gelombang COVID-19 seperti yang terjadi di negara lain.

“Kita punya datanya by name by address sekarang untuk 205 juta dari populasi kita, kita bisa prediksi di daerah mana kita harus memberikan booster,” ujarnya.

Budi mengingatkan meski antibodi sudah tinggi dan kasus masih di bawah prediksi monitoring pemerintah, semua pihak harus segera melengkapi dosis vaksinasinya dan tidak mengabaikan situasi saat ini.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X