Serang Indonesia, Ini Tips Jitu agar Tak Stres dengan Informasi Corona

- Rabu, 4 Maret 2020 | 13:54 WIB
Ilustrasi orang stres membaca berita tentang virus corona. (MedReps.com)
Ilustrasi orang stres membaca berita tentang virus corona. (MedReps.com)

Pemberitahuan dari Presiden RI, Joko Widodo terkait dengan adanya dua orang WNI yang terinfeksi corona, membuat banyak orang panik dan cemas.

Belum lagi, banyak informasi dari media sosial tentang virus corona yang belum pasti kebenarannya alias hoaks. Kondisi ini tentu saja membuat tingkat kecemasan semakin tinggi.

Alhasil, masyarakat mulai mencari cara untuk melindungi diri sendiri dan keluarga. Mulai dari menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan sehat hingga rutin melakukan aktivitas olahraga.

Namun, kepanikan masyarakat akan virus corona ini malah membuat banyak orang mengalami panic buying.

-
Potret rak pusat perbelanjaan yang kosong karena warganya mengalami panic buying. (REUTERS/Tyrone Siu)

Panic buying sendiri adalah sebuah fenomena di mana masyarakat berbondong-bondong untuk membeli makanan, obat-obatan dan alat perlindungan lain dalam jumlah banyak, sebagai persediaan dan antisipasi kemungkinan datangnya virus.

Melihat fenomena yang terjadi di masyarakat ini, psikolog Intan Erlita mengatakan bahwa perilaku masyarakat mulai berlebihan. Ia menyarankan agar masyarakat tidak ikutan panik seperti warga lainnya.

"Pertama matikan sosial media. Sosial media itu kan kayak wadah, kita mau cari berita apa saja ada, dari yang benar sampai yang enggak benar. Sebenarnya jari kita dan hati kita yang memilih mau diklik atau enggak, dibaca atau enggak," kata Intan.

Dilansir dari ANTARA, Intan menjelaskan bahwa berita tentang virus corona yang banyak tersebar di media sosial akan semakin menimbulkan ketakutan yang berlebihan.

Ia mengimbau agar masyarakat berhenti untuk membaca berita tentang virus corona yang malah bisa memprovokasi diri sendiri dan orang lain.

-
Potret apotek yang kehabisan masker dan hand sanitizer karena diborong orang sebagai antisipasi corona. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

"Kalau dari judulnya saja sudah bikin cemas dan takut, hindari saja. Tapi kalau penasaran lebih baik mengontrol diri aja, terus bisa menyaring portal mana aja," jelas Intan.

"Ini kunci ya, saya mau mengedukasi orang juga kita jangan membaca hal-hal yang membikin panik dan memberi informasi yang bukan dari pakar. Jadi kalau mau bahas corona, klik yang kata dokter apa itu bisa valid atau cari lagi, dokternya dokter mana," sambungnya.

-
Potret orang-orang memborong masker sebagai upaya antisipasi corona. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Intan juga mengungkapkan, saat ada orang yang panik karena virus corona, jangan memprovokasinya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya hingga akhirnya semakin membuat orang itu takut.

"Orang panik itu kan gampang tersulut, tapi kalau rasa panik dia tidak diakomodir sama kita, kalau kita malah membuat panik, ya dia tambah panik. Tapi kalau kita bisa membuat dia tidak cemas dan kalau orang sekitarnya enggak panik, dia akan turun kepanikannya tapi kalau sekitarnya panik dia akan lebih panik," jelasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X