Pasien Covid-19 Ringan dan OTG Boleh Puasa, Asal...

- Kamis, 15 April 2021 | 15:46 WIB
Petugas melakukan pendataan sebelum Tes Swab di gedung Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Depok, Jawa Barat, Senin (6/4/2020). (INDOZONE)
Petugas melakukan pendataan sebelum Tes Swab di gedung Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Depok, Jawa Barat, Senin (6/4/2020). (INDOZONE)

Pasien yang terinfeksi Covid-19 atau orang yang tanpa gejala boleh melakukan ibadah puasa di bulan Ramadan. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Junior Doctor Network (JDN), Vito A. Damay mengatakan, asalkan kondisinya masih memungkinkan.

"Setahu saya kalau pasien Covid-19 masih memungkinkan untuk berpuasa tidak dilarang berpuasa apalagi kalau tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan," kata  dikutip dari Antara, Kamis (15/4/2021).

Pakar gizi klinik dari Universitas Indonesia, Putri Sakti menyarankan agar pasien berkonsultasi lebih dulu ke dokter untuk memastikan kondisinya memungkinkan berpuasa atau tidak. Menurutnya, pasien terutama yang berada dalam masa pemulihan cenderung tidak bisa menyeimbangkan antara asupan makanan dan kebutuhan mereka, sehingga dapat memperburuk kondisi.

Jika dokter mengatakan kondisi tidak memungkinkan untuk berpuasa, maka pasien Covid-19 sebaiknya tidak puasa dulu dan menggantinya di bulan lain.

"Orang sedang sakit butuh recovery, metabolismenya lebih tinggi sedangkan mereka ini konsumsi makanannya tidak bisa bagus apalagi yang (kondisi sakit Covid-19 berat), jadi dari segi asupan dan kebutuhan enggak balance malah bisa memperburuk kondisi mereka. Di Islam diperbolehkan kalau kondisi tidak memungkinkan berpuasa diganti di hari lain ketika kondisinya sudah membaik. Konsultasikan dulu dengan dokter," jelas Putri.

BACA JUGA: Bolehkah Hangatkan Makanan Buka Puasa Untuk Sahur? Ini Kata Dokter Gizi

Putri juga menyarankan agar pasien mencukupi kebutuhan makanan mulai dari memperbanyak protein nabati dan hewani rendah lemak, memvariasikan hidangan sayur dan buah agar bisa mendapatkan vitamin, mineral dan antioksidan yang juga bervariasi.

"Kalau merasa asupan tidak bisa optimal boleh dipertimbangkan suplemen, tetapi tidak boleh single dosis kecuali vitamin D (Orang Indonesia 90 persen ada gangguan genetik jadi boleh misalkan ditambah vitamin D 1000 unit). Sementara vitamin lain tidak perlu single dosis kecuali dokter menyarankan," tandas Putri.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X