Wisma Atlet-Tempat Isolasi Pemerintah Sudah Gak Beroperasi, Gimana Jika Terkena COVID-19?

- Senin, 17 April 2023 | 13:00 WIB
Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet. (ANTARA/Ulfa Jainita)
Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet. (ANTARA/Ulfa Jainita)

Terkendalinya kasus COVID-19 di Indonesia membuat pemerintah secara resmi menutup Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran.

Tak hanya RSDC Wisma atlet, pemerintah juga menghentikan pemanfaatan rumah susun, hotel, ataupun fasilitas di luar fasilitas kesehatan sebagai lokasi isolasi mandiri.

Baca juga: RSDC Wisma Atlet Resmi Ditutup, Sudah Bisa Bilang Bye-bye Corona?

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr Ngabila Salama memastikan bahwa hingga saat ini pihak Dinkes DKI Jakarta tidak menyediakan isolasi mandiri.

"Saat ini belum tersedia lokasi isolasi mandiri terkendali COVID-19 yang disediakan oleh pemerintah pusat dan Pemda DKI Jakarta. Perlu kajian teknis lebih lanjut dulu terkait ini," jelas dr Ngabila dalam keterangannya, Senin (17/4/2023).

-
Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet. (ANTARA FOTO//Hafidz Mubarak A)

Lantas, bagaimana jika masih ada yang terinfeksi COVID-19?

Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan jika terkonfirmasi positif COVID-19:

  1. Segera melapor diri ke puskesmas kecamatan terdekat, bisa melalui ketua RT / kader kesehatan / call center 24 jam setiap puskesmas kecamatan
  2. Pasien akan segera diberikan obat oleh puskesmas dan dilakukan monitoring berkala
  3. Pastikan pasien yang memiliki komorbid meminum obat komorbid dengan rutin agar terkontrol
  4. Ikuti anjuran puskesmas, mungkin pada kondisi tertentu (orang di atas 40 tahun atau komorbid berat) akan dilakukan pemeriksaan lanjutan atau bahkan dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut
  5. Bantu puskesmas untuk segera melakukan tracing kontak erat (baik di rumah atau kantor) dengan melakukan PCR GRATIS di puskesmas kecamatan terdekat
  6. Bagi yang rumah/kosnya sulit dilakukan isolasi mandiri, konsultasikan dengan puskesmas dan RT setempat. Apakah ada lokasi yang disediakan khusus oleh aparat setempat terkait atau akan diajarkan puskesmas cara tetap aman isoman di rumah agar tidak menularkan yang lain (walau satu kamar mandi, satu kamar, dan lain-lain). 

Baca juga: Resmi Ditutup, Gimana Nasib Alat Kesehatan di RSDC Wisma Atlet?

Dokter Ngabila mengimbau masyarakat untuk tidak panik lantaran varian yang saat ini berkembang merupakan varian Omicron. Hingga saat ini belum ada tanda kuat yang menunjukkan keparahan gejala.

"Cegah sakit dengan disiplin bermasker apalagi jika sedang sakit atau bertemu dengan orang sakit atau menggunakan transportasi umum. Cegah perawatan rumah sakit dan kematian dengan deteksi dini PCR jika bergejala (terutama kelompok komorbid dan lansia) dan lengkapi vaksinasi segera," tutup Ngabila.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X