Heboh Wanita Aborsi 7 Janin, Ketahui Efek Samping Aborsi Bagi Kesehatan Tubuh

- Jumat, 10 Juni 2022 | 10:21 WIB
Ilustrasi aborsi. (Freepik)
Ilustrasi aborsi. (Freepik)

Belum lama ini publik dibuat heboh dengan berita seorang wanita aborsi 7 janin yang disimpan di botol minum hingga membusuk di rumah kontrakan Jalan Balangturungan, Daya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan.

Kejadian itu bermula saat pemilik kos melihat kardus berada di dalam kamar kontrakan nomor 3 disewa terduga pelaku wanita berinisial NW. Ketika membersihkan kamar yang disewa pelaku, pemilik kos mencium aroma busuk yang dicurigai dari dalam kardus.

Pemilik kos bersama ketua RT dan warga membuka kardus tersebut, ternyata berisi janin bayi disimpan dalam beberapa botol minum plastik, dengan ditutup rapat menggunakan lakban dan ditutupi baju. Diduga jasad janin sudah dalam keadaan hancur terurai di dalam botol tersebut.

Dilansir Alodokter, aborsi dapat dilakukan untuk mengakhiri kehamilan terkait kondisi tertentu seperti keguguran, kondisi kesehatan ibu yang terancam akibat kehamilan, atau kehamilan yang terjadi karena pemerkosaan.

Aborsi dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan tertentu atau melalui tindakan operasi. Umumnya, aborsi dilakukan pada usia kehamilan di bawah 24 minggu.

Baca juga: Kim Seon Ho Come Back di Medsos Pasca Skandal Aborsi, Tulis Hal Ini untuk Penggemarnya

Dilansir dari situs NHS, aborsi umumnya aman dan kebanyakan wanita tidak akan mengalami masalah apapun. Tapi tentu ada risiko dari prosedur ini, apalagi jika dilakukan terlalu sering.

Berikut ini beberapa risiko aborsi yang harus diketahui sebelum melakukannya.

Kemungkinan komplikasi

Risiko ini tergantung pada aborsi apa yang dilakukan, medis atau bedah  serta beberapa minggu kehamilan.

Aborsi medis

Sebelum 14 minggu kehamilan, risiko utama aborsi medis adalah:

  • membutuhkan prosedur lain untuk menghilangkan bagian kehamilan yang tertinggal di dalam rahim: ini terjadi pada sekitar 70 dari 1.000 wanita.
  • komplikasi serius seperti pendarahan hebat, kerusakan rahim, atau sepsis: ini terjadi pada sekitar 1 dari 1.000 wanita.

Dari 14 minggu kehamilan, risiko utama aborsi medis adalah:

  • membutuhkan prosedur lain untuk menghilangkan bagian kehamilan yang tertinggal di dalam rahim.
  • infeksi atau cedera pada rahim: ini terjadi pada sejumlah kecil wanita.

Aborsi bedah

Sebelum 14 minggu kehamilan, risiko utama aborsi bedah adalah:

  • membutuhkan prosedur lain untuk menghilangkan bagian kehamilan yang tertinggal di dalam rahim.
  • komplikasi serius seperti pendarahan hebat, kerusakan rahim, atau sepsis.

Setelah 14 minggu kehamilan, risiko utama aborsi bedah adalah:

  • membutuhkan prosedur lain untuk menghilangkan bagian kehamilan yang tertinggal di dalam rahim.
  • pendarahan yang sangat berat: antara sekitar 1 dan 10 dari 100 wanita
  • infeksi: ini terjadi pada sejumlah kecil wanita
  • cedera pada rahim atau pintu masuk ke rahim (leher rahim): ini terjadi pada sejumlah kecil wanita

Efek pada kesuburan, kesehatan dan kehamilan di masa depan

Meski melakukan aborsi tidak meningkatkan risiko kanker payudara atau masalah kesehatan mental serta tidak mempengaruhi peluang untuk hamil.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X