Masalah stok vaksin COVID-19 di Indonesia akhir-akhir ini mengalami kelangkaan. Hal itu membuat beberapa wilayah mengalami kekosongan stok vaksin.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, masalah stok vaksin COVID-19 terjadi karena pemerintah sempat menahan impor vaksin. Sebab, pemerintah ingin mengutamakan penggunaan vaksin produksi dalam negeri.
“Kita ada vaksin produksi vaksin dalam negeri, jadi yang impor kita tahan dulu, supaya produksi dalam negeri masuk,” ucap Menkes Budi, dikutip dari Antara, Rabu (26/10/2022).
Baca Juga: Stok Vaksin Covid-19 di Jakarta Mulai Menipis, Kini Hanya Tersisa 536 Dosis
“Tapi ternyata agak mundur produksi dalam negerinya, tapi sebetulnya mundurnya karena uji klinis untuk booster belum keluar dari BPOM," sambungnya.
Menkes Budi berharap, vaksin produksi dalam negeri bisa segera mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga, pemerintah bisa distribusikan vaksin COVID-19 ke sejumlah daerah pada November 2022.
"Sebenarnya produksi di dalam negeri itu dari ujung ke ujung adalah IndoVac dan Inavac yang dari Biotis. Tapi ini juga masih nunggu izin dari BPOM, kita harapkan yang tadinya Oktober, mudah-mudahan November sudah keluar," katanya.
Baca Juga: Stok Vaksin di Jakarta Menipis, Warga yang Ingin Bepergian Bisa Antigen
Meski masih harus menunggu izin dari BPOM, Menkes Budi mengatakan, pemerintah sudah mendatangkan lima juta dosis vaksin COVID-19 buatan Pfizer, untuk memenuhi kebutuhan vaksin di daerah-daerah yang kehabisan stok.
"Jadi, dua hari lalu sudah datang sebanyak lima juta dosis vaksin Pfizer. Itu sudah datang. Sekarang sudah siap kita bagi-bagi," tuturnya.
Menurut Menkes Budi, pemerintah mendapatkan hibah lima juta dosis vaksin COVID-19 buatan Pfizer itu, melalui skema COVID-19 Vaccines Global Access (COVAX).
