Rumah Sakit di China Kewalahan Tangani Pasien COVID-19 Usai Lockdown Dicabut

- Kamis, 15 Desember 2022 | 16:30 WIB
Orang-orang diinfus di luar klinik. (REUTERS)
Orang-orang diinfus di luar klinik. (REUTERS)

China minggu lalu baru saja melonggarkan aturan COVID-19. Dicabutnya aturan tersebut membuat sejumlah masyarakat China bahagia.

Namun, baru beberapa hari lockdown dicabut, sejumlah rumah sakit di China kewalahan menangani pasien COVID-19. Kurangnya tenaga medis membuat mereka yang positif COVID-19 harus bekerja menangani pasien.

Berbagai postingan media sosial mengatakan bahwa saat ini banyak dokter dan perawat di China yang tertular COVID-19 dan beberapa telah diminta untuk tetap bekerja, karena gejala yang dialami cukup ringan.

Baca juga: Epidemolog Ingatkan Ancaman Besar Baru Omicron BF.7, Penyebab Lonjakan Kasus di China

Dilansir Reuters, pihak Otoritas kesehatan China belum menanggapi terkait infeksi COVID-19 yang dialami tenaga medis di sana.

-
Orang-orang diinfus di luar klinik. (REUTERS)

Pakar kesehatan mengatakan pelonggaran aturan COVID-19 yang buat China minggu lalu kemungkinan akan memicu lonjakan kasus parah dalam beberapa bulan mendatang.

Hal ini sudah ditunjukkan oleh rumah sakit di kota-kota besar yang kewalahan menangani pasien COVID-19.

"Rumah sakit kami kewalahan dengan pasien. Ada 700, 800 orang demam datang setiap hari," kata seorang dokter bermarga Li di sebuah rumah sakit tersier di provinsi Sichuan, dikutip dari Reuters.

"Kami kehabisan stok obat demam dan pilek, sekarang menunggu pengiriman dari pemasok kami. Beberapa perawat di klinik demam dinyatakan positif, tidak ada tindakan perlindungan khusus untuk staf rumah sakit dan saya yakin banyak dari kita akan terinfeksi," tambah Li.

Baca juga: Aturan Penerbangan Terbaru ke China, Turis Cuma Perlu Tunjukkan Satu Tes PCR Negatif

Sementara itu, media pemerintah Xinhua melaporkan pada Selasa (13/12/2022) di ibu kota Beijing, 50 pasien saat ini dalam kondisi serius atau kritis di rumah sakit karena COVID-19.

Aturan COVID-19 yang dicabut tiba-tiba telah memicu antrean panjang di luar klinik, karena banyak orang demam.

Beberapa rumah sakit di Beijing, sebanyak 80 persen staf mereka terinfeksi COVID-19, tetapi banyak dari mereka masih diharuskan bekerja karena kekurangan staf, kata seorang dokter di rumah sakit umum besar di Beijing kepada Reuters.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X