Apakah Operasi Pendarahan Otak Seperti Indra Bekti Ditanggung BPJS Kesehatan?

- Selasa, 3 Januari 2023 | 13:30 WIB
Operasi pendarahan otak seperti Indra Bekti ditanggung BPJS Kesehatan. (Antara/Instagram/@indrabekti)
Operasi pendarahan otak seperti Indra Bekti ditanggung BPJS Kesehatan. (Antara/Instagram/@indrabekti)

Pasca kabar Indra Bekti dirawat di rumah sakit, banyak yang bertanya-tanya apakah operasi pendarahan otak ditanggung BPJS Kesehatan.

Pasalnya, biaya pengobatan rumah sakit untuk pendarahan otak tidaklah murah. Bahkan istri Indra Bekti, Aldila Jelita, memutuskan untuk menggalang dana guna membantu pengobatan suami.

Baca juga: Gaduh BPJS Kesehatan Khusus Orang Kaya, Berikut Penjelasan Menkes

Lantas, apakah pendarahan otak ditanggung BPJS Kesehatan? Mengenai hal ini, pihak BPJS Kesehatan mengatakan bahwa pendarahan otak masuk dalam daftar penyakit yang dapat ditanggung BPJS Kesehatan.

Artinya, kasus pendarahan otak seperti yang diderita Indra Bekti akan dibiayai BPJS kesehatan, baik biaya perawatan di rumah sakit maupun biaya operasi. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenker) No.52 Tahun 2016.

"Itu termasuk dalam benefit yang dijamin dalam program jaminan kesehatan nasional, JKN di tarif rumah sakit ditetapkan berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan. Tarif INA-CBGs, besarannya mengacu dalam peraturan Menteri Kesehatan dimaksud," jelas Kepala Humas BPJS Kesehatan Iqbal Anas Ma'aruf dalam keterangannya, Selasa (3/1/2023).

Berikut Daftar 144 Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Hingga tahun 2022, sudah ada 144 penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan. Bentuk pelayanan yang diberikan diantaranya untuk operasi, rawat inap, berobat jalan, pembelian obat, persalinan, ambulans, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Soroti Konglomerat Pakai BPJS Kesehatan, Menkes: Enggak Tepat Kami Bayarin

Berikut daftar 144 penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan:

  1. Kejang Demam
  2. Tetanus
  3. HIV/AIDS tanpa komplikasi
  4. Tension headache
  5. Migrain
  6. Bell's Palsy
  7. Vertigo (Benign paroxysmal positional Vertigo)
  8. Gangguan somatoform
  9. Insomnia
  10. Benda asing di konjungtiva
  11. Konjungtivitis
  12. Perdarahan subkonjungtiva
  13. Mata kering
  14. Blefaritis
  15. Hordeolum
  16. Trikiasis
  17. Episkleritis
  18. Hipermetropia ringan
  19. Miopia ringan
  20. Astigmatism ringan
  21. Presbiopi
  22. Buta senja
  23. Otitis eksterna
  24. Otitis Media Akut
  25. Serumen prop
  26. Mabuk perjalanan
  27. Furunkel pada hidung
  28. Rhinitis akut
  29. Rhinitis alergika
  30. Rhinitis vasomotor
  31. Benda asing
  32. Epistaksis
  33. Influenza
  34. Pertusis
  35. Faringitis
  36. Tonsilitis
  37. Laringitis
  38. Asma bronchiale
  39. Bronchitis akut
  40. Pneumonia, bronkopneumonia
  41. Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
  42. Hipertensi esensial
  43. Kandidiasis mulut
  44. Ulcus mulut (aptosa, herpes)
  45. Parotitis
  46. Infeksi pada umbilikus
  47. Gastritis
  48. Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
  49. Refluks gastroesofagus
  50. Demam tifoid
  51. Intoleransi makanan
  52. Alergi makanan
  53. Keracunan makanan
  54. Penyakit cacing tambang
  55. Strongiloidiasis
  56. Askariasis
  57. Schistosomiasis
  58. Taeniasis
  59. Hepatitis A
  60. Disentri basiler, disentri amuba
  61. Hemoroid Grade 1 atau 2
  62. Infeksi Saluran Kemih
  63. Gonore
  64. Pielonefritis tanpa komplikasi
  65. Fimosis
  66. Parafimosis
  67. Sindrom duh (discharge) genital (Gonore dan non gonore)
  68. Infeksi saluran kemih bagian bawah
  69. Vulvitis
  70. Vaginitis
  71. Vaginosis bakterialis
  72. Salpingitis
  73. Kehamilan normal
  74. Aborsi spontan komplit
  75. Anemia defisiensi besi pada kehamilan
  76. Ruptur perineum tingkat 1 atau 2
  77. Abses folikel rambut/kel sebasea
  78. Mastitis
  79. Cracked nipple
  80. Inverted nipple
  81. Diabetes Melitus tipe 1
  82. Diabetes Melitus tipe 2
  83. Hipoglikemia ringan
  84. Malnutrisi energi protein
  85. Defisiensi vitamin
  86. Defisiensi mineral
  87. Dislipidemia
  88. Hiperurisemia
  89. Obesitas
  90. Anemia defisiensi besi
  91. Lymphadenitis
  92. Demam dengue, DHF
  93. Malaria
  94. Leptospirosis (tanpa komplikasi)
  95. Reaksi anafilaktik
  96. Ulkus pada tungkai
  97. Lipoma
  98. Veruka vulgaris
  99. Moluskum kontagiosum
  100. Herpes zoster tanpa komplikasi
  101. Morbili tanpa komplikasi
  102. Varisela tanpa komplikasi
  103. Herpes simpleks tanpa komplikasi
  104. Impetigo
  105. Impetigo ulseratif (ektima)
  106. Folikulitis superfisialis
  107. Furunkel, karbunkel
  108. Eritrasma
  109. Erisipelas
  110. Skrofuloderma
  111. Lepra
  112. Sifilis stadium 1 dan 2
  113. Tinea capitis
  114. Tinea barbae
  115. Tinea fasialis
  116. Tinea corporis
  117. Tinea manus
  118. Tinea unguium
  119. ?inea cruris
  120. Tinea pedis
  121. Pityriasis versicolor
  122. Candidiasis mucocutan ringan
  123. Cutaneus larva migran
  124. Filariasis
  125. Pedikulosis kapitis
  126. Pedikulosis pubis
  127. Scabies
  128. Reaksi gigitan serangga
  129. Dermatitis kontak iritan
  130. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)
  131. Dermatitis numularis
  132. Napkin eksema
  133. Dermatitis seboroik
  134. Pitiriasis rosea
  135. Acne vulgaris ringan
  136. Hidradenitis supuratif
  137. Dermatitis perioral
  138. Miliaria
  139. Urtikaria akut
  140. Eksantema Plus drug eruption, fixed drug eruption
  141. Vulnus laseratum, punctum
  142. Luka bakar derajat 1 dan 2
  143. Kekerasan tumpul
  144. Kekerasan tajam

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X