Waspadai Varian Omicron di India-China, Pimpinan DPR Minta Kemenkes Koordinasi dengan WHO

- Rabu, 13 Juli 2022 | 13:35 WIB
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar. (Instagram/@cakiminow)
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar. (Instagram/@cakiminow)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan dua sub-varian baru Omicron di dua negara, yaitu sub-varian BA.2.75 di India dan subvarian BA.5.3.1 atau Bad Ned di China. Pimpinan DPR meminta agar pemerintah mewaspadai temuan tersebut.

Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera berkoordinasi dengan WHO untuk mengetahui perkembangan subvarian Omicron yang sampai saat ini masih terus berkembang di sejumlah negara. 

Upaya kesiapsiagaan ini diperlukan agar bisa dilakukan langkah dan ditentukan waktu yang tepat apabila mengharuskan kembali diberlakukannya pengetatan masuknya pelaku perjalananan luar negeri ke Indonesia. 

“Ini perlu sebagai upaya untuk mencegah masuk dan menyebarnya subvarian omicron baru tersebut di wilayah Indonesia," kata Muhaimin, kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).

Cak Imin—sapaan akarab Muhaimin— juga mendorong Kemenkes segera menginformasikan kepada masyarakat mengenai subvarian Omicron yang baru ini agar masyarakat tidak mudah percaya dengan pemberitaan atau informasi yang belum valid.

Baca juga: Jamaah Haji yang Pulang akan Dilakukan Skrining Berlapis demi Cegah Risiko COVID-19

“Hingga saat ini kan masih belum ditemukan kepastian dan keakuratan apakah subvarian baru tersebut menyebabkan penyakit yang lebih serius dibandingkan dengan subvarian Omicron lainnya," tuturnya.

Dengan adanya temuan dua varian baru ini, Cak Imin berharap pemerintah meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan dua subvarian Omicron tersebut, meskipun subvarian tersebut belum ditemukan di wilayah Indonesia.

Meningat mobilitas masyarakat yang tinggi ke luar dan masuk wilayah Indonesia tetap memungkinkan untuk membawa virus tersebut masuk ke Indonesia.

"Kemenkes perlu mempelajari pola penyebaran virus corona yang sebelumnya sempat mewabah, seperti varian Alfa dan Delta, khususnya penyebaran virus corona yang beberapa waktu lalu mewabah di India dan China yang sempat menyebar ke sejumlah negara dengan cukup cepat," jelas dia.

Menurut Cak Imin, dengan kesiapsiagaan sejak awal dapat dilakukan upaya preventif untuk mencegah masuknya subvarian BA.2.75 dan BA.5.3.1 ke Indonesia. Kemenkes diminta agar tidak hanya berhenti mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes), khususnya memakai masker ketika masyarakat beraktivitas di dalam maupun di luar ruangan. 

"Kombinasi varian yang cukup menular dan longgarnya pembatasan, membuat kasus COVID-19 berpotensi terus meluas dan membesar, hingga akhirnya memicu banyak mutasi dan subvarian baru Omicron," tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X