Tekanan darah rendah, atau dikenal sebagai hipotensi, terjadi ketika tekanan darah menurun hingga 90 / 60mmHg atau lebih rendah.
Bagi sebagian orang darah rendah tidak menimbulkan masalah, tapi ada juga beberapa orang yang mengalami darah rendah bisa menyebabkan pusing atau pingsan.
Gejala tekanan darah rendah bisa ringan, sedang atau serius, tergantung penyebabnya. Dilansir dari News 18 berikut ini beberapa gejala hipotensi yang harus kita perhatikan:
- Pusing
- Mual
- Syncope (pingsan)
- Kurang konsenterasi
- Penglihatan kabur
- Kelelahan atau kelemahan
- Dehidrasi atau merasa haus.
Namun dalam kasus yang ekstrim hipotensi bisa mengancam jiwa, berikut ini gejala yang harus diperhatikan:
- Pernapasan cepat dan dangkal
- Kulit dingin, lembap, dan pucat
- Denyut nadi lemah dan cepat
- Kebingungan: Kondisi serius ini biasanya terjadi akibat guncangan mendadak seperti kehilangan darah akibat trauma, perdarahan internal atau anafilaksis. Menjadi sulit bagi darah untuk mencapai organ, yang menyebabkan penurunan tekanan darah.
Berikut ini pengobatan dan tips untuk tekanan darah rendah:
- Perawatan medis dapat mencakup obat-obatan untuk penyakit jantung, diabetes, diare, dll.
- Konsultasikan dengan dokter untuk perubahan atau perubahan dalam obat atau dosis, jika hipotensi disebabkan oleh perawatan yang sedang berlangsung.
- Tetap terhidrasi untuk mengobati dan mencegah gejala hipotensi yang dimediasi oleh saraf.
- Hindari berdiri berjam-jam atau sering-sering beristirahat untuk duduk.
- Hindari berdiri segera setelah makan.
- Cobalah untuk mengurangi tingkat stres untuk menghindari trauma emosional.
- Hindari transisi cepat dalam posisi silangkan kaki saat duduk.
- Hipotensi akibat syok memerlukan intervensi medis darurat seperti cairan atau transfusi darah, jadi kamu harus mencari bantuan medis darurat.
