Artis dan penyanyi Ashanty dinyatakan positif terpapar virus Corona. Kabar ini ia umumkan melalui unggahan Instagram Stories miliknya. Tak hanya Ashanty, ketiga anaknya yaitu Aurel, Azriel, dan Arsy juga positif terinfeksi virus Corona saat menjalani tes PCR.
Sebelum dipastikan positif, Ashanty mengalami beberapa gejala umum COVID-19 dan langsung menjalani tes COVID-19. Gejala COVID-19 yang dialaminya seperti flu hingga sesak napas.
"Terakhir swab tanggal 8 Februari negatif, Sabtu kemarin antigen negatif. Dan semalam tiba-tiba meriang, flu, batuk, panas tinggi, sesak napas," tulis Ashanty dalam Instagram Stories miliknya.
Namun yang mengejutkan, sebelum Ashanty dinyatakan positif Corona, ia juga pernah bercerita bahwa dirinya didiagnosis mengidap penyakit autoimun.
Baca Juga: 10 Cara Cepat Mengatasi Migrain, Terbukti Ampuh!
Melihat fenomena ini, yang dilansir detik.com, ahli alergi dan imunologi Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI mengatakan jika pasien COVID-19 memiliki penyakit autoimun, tentu pengobatannya akan berbeda.
"Berbeda, jelas berbeda, orang autoimun tergantung juga ada beberapa yang diperlukan pemberian obat yang menekan imun sistemnya. Misalnya masih memerlukan obat-obat untuk menurunkan sistem imunnya ya berarti dia harus hati-hati, karena dia belum tentu bisa divaksinasi," jelas Prof Iris.
Prof Iris menjelaskan, pasien COVID-19 dengan penyakit autoimun berisiko mengalami gejala yang berat, terlebih jika masih mengonsumsi obat untuk menekan imunnya. Untuk itu, pengobatan untuk gejala autoimun yang dideritanya harus dihentikan sementara.
Prof Iri juga mengatakan penyakit autoimun dapat memperparah kondisi seseroang yang terpapar virus Corona. Virus Corona disertai sebelumnya dengan autoimun dapat menjadi komorbid.
Penyakit autoimun termasuk ke dalam deretan penyakit komorbid yang memerlukan ketentuan khusus saat diberikan vaksin Corona. Berdasarkan pedoman terbaru Kementerian Kesehatan, para pengidap penyakit autoimun untuk menunda vaksinasinya.
"Bagi penderita penyakit autoimun sistemik, vaksinasi harus ditunda dan harus dikonsultasikan pada dokter yang merawat," jelas pedoman terbaru Kemenkes soal syarat vaksinasi.
