Belum Terdeteksi, WHO Bakal Cek Ulang Virus Corona di Indonesia

- Senin, 17 Februari 2020 | 21:33 WIB
Ilustrasi cek ulang virus corona (KEEPTALKINGREECE)
Ilustrasi cek ulang virus corona (KEEPTALKINGREECE)

Meskipun penyebaran kasus virus COVID-19 terus bertambah, hingga saat ini virus tersebut belum ditemukan di Indonesia. Dari 104 spesimen yang diperiksa oleh Balitbangkes, seluruh hasilnya negatif virus tersebut. Kendati demikian, kewaspadaan terus ditingkatkan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr Achmad Yurianto menerangkan, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah terus berkoordinasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait virus COVID-19.

 

"Tadi saya rapat dengan Prof Chandra dari WHO New Delhi dan Eijkman. Ada beberapa yang didiskusikan. Saya update kasus (virus COVID-19), baik di Indonesia maupun global," ujar Yurianto dalam temu media, di gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (17/2/2020).

 

-
Ilustrasi pengecekan virus corona (Electrodealpro)

 

Ditekankan olehnya, WHO menyatakan Indonesia sudah memiliki kapasitas standar laboratorium untuk pemeriksaan spesimen dan mendeteksi virus COVID-19. Selain itu, beberapa waktu lalu WHO juga telah berkunjung ke Balitbangkes guna melihat alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan. WHO menyatakan langkah yang dilakukan pemerintah sesuai standar. 

 

"WHO juga akan mengirimkan tim lagi untuk double check di pintu masuk karantina pelabuhan dan tata laksana penderita yang diawasi di rumah sakit. Sebab prosedurnya tidak semua, hanya yang mengarah ke COVID-19 seperti batuk dan panas," kata Yurianto.

 

Ditambahkan olehnya, apabila nanti ada yang menunjukkan gejala, maka akan dilakukan sampling pneumonia atau pengambilan spesimen. Selanjutnya spesimen akan diperiksa terkait kemungkinan adanya virus corona (COVID-19).

"Peran WHO juga double check untuk pengambilan sampel dan pengiriman spesimen dari rumah sakit ke Balitbangkes. Tindakan yang dilakukan WHO bukan tidak yakin dengan pekerjaan kami, tetapi berkaitan IHR 2005 dan security agenda. Maka eksternal evaluation penting agar yakin quality control dan quality insurance bisa dipertanggungjawabkan," pungkas Yurianto.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X