Ada perbedaan mendasar antara nasi kapau Bukittinggi dengan nasi padang pada umumnya. Namun nasi kapau memiliki cita rasa tersendiri jika dibandingkan masakan asal Minang lainnya. Paling tidak itu yang dirasakan pembelinya.
Selain cita rasa yang sangat mirip, tentu saja perbedaan mendasar kuliner ini berasal daerah Nagari Kapau, Bukittinggi. Racikannya merupakan warisan cita rasa dari turun temurun.
"Kan ada nasi padang, nasi kapu. Pada dasarnya beda. Di Desa Kapau, ada orang-orang kapau yang jualan (nasi kapau) yang kemudian membawa warisan budaya kulinernya ke luar daerah," kata Lelo Syarifianna pemilik nasi kapau Bukittinggi Jalan Kramat Soka, Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, kepada Indozone, Jumat (2/9/2022).
Lelo didampingi suaminya Zulkadi, menjelaskan perbedaan nasi kapau dengan nasi padang ada pada menu yang disajikan.
Terutama pada sayuran. Ciri khas nasi kapau itu menurut Lelo ada pada sayuran, potongan nangka, kol dan kacang panjang yang dicampur.
"Kalau nasi padang sayuran yang disajikan cukup hanya lauk kol, nangka atau kacang panjang aja. Tapi nasi kapau mengkombinasikan ketiga saruan ini lalu dimasak gulai," kata Lelo.
Keunggulan nasi kapau ada pada racikan gulai dan rendangnya. Kepopuleran nasi kapau di masyarakat di luar Kapau pun berkembang secara bertahap seiring berjalannya waktu.
Termasuk di Jakarta. Pusat kuliner nasi kapau bisa ditemui di Jalan Pasar Senen. Di sepanjang jalan dekat politeknik LP3I bisa ditemui para pedagang kuliner nasi kapau yang banyak menawarkan ragam kuliner masakan asal Minang.
Beda dengan di restoran, nasi kapau yang dijajakan pedagang di Pasar Senen ini ditempatkan dalam panci besar bersusun-susun yang diletakkan di antara bangku tempat para pembeli yang makan dekat dengan si penjual.
Dari banyak pedagang nasi kapau di Pasar Senen itu, kata Lelo sudah memiliki pelanggannya masing-masing. Pemburu kuliner pun cukup banyak di sini, terutama pada saat jam makan siang dan malam hari.
Banyak pembesar yang sudah menjadi langganan mereka. Di antaranya pengacara kondang Almarhum Adnan Buyung Nasution, Yusril Ihza Mahendra hingga hingga mantan menteri kehutanan MS Kaban.
Mereka mencari kuliner khas masakan Minang, terutama nasi kapaunya yang lezat dan bisa menggoyang lidah. Tentu saja dengan cita rasanya yang khas. Pilihan ini pun bisa disetel pengunjung kalau tidak suka pedas, mereka tidak perlu menambahkan sambal balado di atas piring.
