Setelah dua tahun tiada karena larangan berkumpul karena Pandemi COVID-19, tahun ini sajian bubur India khas di Masjid Jami Kampung Pekojan, Kota Semarang, Jawa Tengah, kembali hadir untuk melepas lapar orang-orang yang berbuka puasa di masjid tersebut.
Dilansir Antara, penyajian bubur untuk warga setempat dan kaum dhuafa tersebut telah menjadi tradisi sejak sekitar 200 tahun yang lalu.
Tradisi tersebut dimulai oleh para saudagar asal Gujarat, India, yang menetap di kampung itu.
Disimak Indozone melalui reportase tim liputan Antaranews yang terdiri dari Fx Suryo Wicaksono, Satrio Giri Marwanto, dan Gracia Simanjuntak, bubur India khas Masjid Pekojan terdiri dari berbagai bahan dan rempah-rempah yang menjadikannya lezat.
Resep bubur India warisan muslim India di masjid ini pada dasarnya tak berbeda jauh dengan resep bubur pada umumnya.
Bedanya, bubur ini dimasak bersamaan dengan kaldu daging sapi dan rempah-rempah.
Bahan-bahan untuk membuatnya yakni santan encer, santan kental, bawang merah, bawang putih, pandan, serai, kayu manis, jahe, daun salam, wortel, dan tentu saja beras.
Untuk membuatnya, pertama-tama beras dicuci beberapa kali dengan air hingga bersih.
Kemudian, beras ditanak di dalam wadah panci besar dan terus diaduk. Bahan-bahannya lainnya menyusul dimasukkkan.
Bubur tersebut dimasak oleh para pengurus masjid bersama-sama selepas waktu dzuhur hingga selepas waktu Ashar.
Setiap harinya selama Ramadhan, pengurus mempersiapkan 20 kilogram beras, yang nantinya akan menghasilkan sekitar 200 porsi bubur.
Untuk mempertahankan cita rasa, proses memasaknya masih menggunakan kayu bakar.
Dalam penyajiannya, bubur India di masjid ini dihidangkan dengan berbagai sayuran dan lauk, seperti wortel, labu siam, sambal goreng ati, potongan telur rebus, atau gulai kambing.
Sebagai pelengkap, pengurus masjid juga menambahkan cemilan tambahan berupa kurma, buah segar, dan minuman berupa teh atau susu.
