Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan tiruan bakso yang diduga terbuat dari daging tikus.
Temuan itu pertama kali diunggah pengguna TikTok dengan nama akun Kepoya. Wanita pemilik akun tersebut mengaku curiga lantaran menemukan bagian yang mirip dengan buntut tikus dalam bakso yang disantapnya.
Hal tak menyenangkan seperti ini sebenarnya bisa kamu hindari jika kamu jeli dan mengetahui ciri-ciri daging bakso yang layak konsumsi.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah ciri-ciri bakso yang terbuat dari daging tikus, babi hingga yang mengandung boraks. Yuk simak biar gak salah beli!
Ciri-ciri bakso tikus
Bakso yang terbuat dari daging tikus mempunyai tekstur keras. Hal ini dapat dilihat saat bakso tikus dibelah menjadi dua yang biasanya langsung hancur dan mudah pecah alias tidak kenyal.
Selain itu, aroma bakso tikus juga lebih amis dan menyengat. Kamu wajib menghindari bakso ini, pasalnya ada berbagai bakteri dalam daging tikus yang bisa mengganggu kesehatan.
Infeksi bakteri yang ada pada tikus mudah menular meskipun dagingnya sudah diolah.
Infeksi dari bahaya makan bakso tikus muncul setelah 5-14 hari dengan gejala-gejala seperti demam, batuk, diare, sakit kepala, ruam, dan iritasi mata.
Ciri-ciri bakso babi
Untuk mengetahui apakah bakso terbuat dari daging babi atau tidak, kamu bisa menghirup aromanya.
Bakso babi aromanya lebih tajam dan amis. Hal ini dikarenakan babi mengandung lemak yang sangat dominan.
Baca juga: Viral Bakso Diduga Terbuat dari Daging Tikus, Pas Dimakan Ada Buntutnya dan Bau Amis
Kemudian warna dagingnya juga lebih pucat. Berbeda dengan daging sapi yang berwarna merah kecoklatan.
Selain itu, tekstur bakso babi dikenal lembut, halus dan berminyak. Tidak seperti bakso sapi yang memiliki testur kesat, kering dan berurat.
Ciri-ciri bakso boraks/formalin
Testur bakso boraks kenyal saat digigit. Warnanya juga lebih putih dibanding bakso sapi dan babi.
Bakso ini bisa tahan 3 hari dan tidak lengket. Olahan daging sapi yang mengandung boraks seperti bakso memicu turut memantau kesehatan, seperti menyebabkan kerusakan usus, hati, ginjal, dan otak.
