Erat dengan Mitos, Lentog Tanjung Gurihnya Mirip Kuliner Peranakan China

- Kamis, 5 Mei 2022 | 15:04 WIB
Sajian khas dari Kudus (Vivi Sanusi/IDZ Creators)
Sajian khas dari Kudus (Vivi Sanusi/IDZ Creators)

Kota Kudus, Jawa Tengah punya sajian khas yang wajib kamu coba kalau ke sana, yakni Lentog Tanjung. Sajian ini biasanya jadi menu sarapan warga Kudus. Sekilas, lentog tanjung mirip lontong Cap Go Meh, kuliner peranakan China. Namun bedanya, lentog tanjung memakai sayur nangka muda, bukan labu siam seperti lontong Cap Go Meh.

Dalam semangkuk lentog tanjung berisi lentog atau lontong, jangan gori atau sayur nangka, tahu, tempe, telur. Sederhana, lentog tanjung memiliki rasa mirip dengan lontong Cap Go Meh, lebih tepatnya ada di kuahnya.

-
Seporsi lentog tanjung dengan lauk pendampingnya (Vivi Sanusi/IDZ Creators)

Meski sayur nangkanya bercita rasa manis, namun berbeda sama nangka di menu gudeg. Sayur nangka semakin nikmat disantap bersama kuah santan gurih yang enggak terlalu berminyak. Meski enggak dilengkapi dengan ayam atau daging, rasanya enggak kalah nikmat dengan hidangan berisi daging.

Berasal dari Desa Tanjungkarang

Kalau mau mencoba lentog tanjung yang otentik, kamu bisa datang langsung ke Desa Tanjungkarang, wilayah Kudus Selatan, berjarak 20 menit atau sekitar 8 km dari pusat kota Kudus. Di desa ini kamu bisa temukan puluhan warung lentog tanjung dengan berbagai nama penjualnya.

-
Penjualnya banyak di Desa Tanjungkarang (Vivi Sanusi/IDZ Creators)

Karena berasal dari Desa Tanjung Karang, makanya lentog ini terkenal dengan nama lentog Tanjung.

Lentog juga semakin nikmat bila ditambah dengan sate telur puyuh atau sate usus.

Bila di hari biasa pedagang lentog menghabiskan 7 kg beras, sementara di hari libur sampai 13 kg beras dengan lebih 200 porsi lentog terjual.

Harga seporsinya pun masih murah meriah hanya Rp5 ribu, perut kenyang ‘kantung’ pun tenang.

Penikmat lentog ternyata enggak hanya dari Kudus tapi juga datang dari kota sekitar Kudus seperti Demak, Pati,J epara ataupun Semarang.

Lekat dengan kisah wali

Lentog sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Dalam cerita turun-temurun yang dipercaya sejumlah warga Tanjungkarang, lentog tanjung erat kaitannya dengan kisah wali di masa lalu.

-
Penjual lentog tanjung sedang memotong lontong (Vivi Sanusi/IDZ Creators)

Lentog tanjung menjadi tumpuan ekonomi sejumlah warga Tanjungkarang karena sabda seorang wali yang menyebutkan bahwa daerah ini akan mendapat rezeki dari yang lembek-lembek seperti tekstur tanah di desa ini.

Dari situ akhirnya warga mengaitkan dengan kisah tersebut, bahwa warga Tanjungkarang bisa meraih rezeki melalui jualan lentog tanjung yang memiliki tekstur lembek.

Percaya enggak percaya, yang pasti lentog tanjung kini menjadi sajian khas yang sayang dilewatkan kalau kamu berkunjung ke Kudus.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X