Di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, masih ada makanan tradisional yang jarang ada di tempat lain, yaitu pindang kambing buatan Mbah Sinem. Menu ini jadi buruan warga dalam kota maupun warga mboro (perantauan).
Buat yang belum tahu, pindang kambing merupakan sajian berupa olahan daging dan jeroan kambing yang dibungkus sama daun jati beserta bubur tepung tapioka atau tepung gaplek sebagai pengganti nasi. Jeroan dan daging kambingnya dipindang atau dibacem terlebih dahulu, sampai tercipta rasa manis dan gurih.
Olahan kambing buatan Mbah Sinem terkenal jauh dari kata prengus atau berbau khas kambing.
Mbah Sinem mengaku sudah mengolah pindang kambing sejak 1988. Setiap hari Mbah Sinem sudah sibuk di dapur sejak jam 12.00-15.00 WIB. Ia mengolah daging kambing, kikil, babat, iso dan tulang kambing yang dipotong kecil-kecil. Untuk bumbunya, Mbah Sinem mengolah ketumbar, laos, bawang putih, kemiri, daun salam dan garam.
Untuk menjaga cita rasa, sejak dulu sampai sekarang Mbah Sinem setia memasak pakai kayu bakar.
Selain itu, bungkusnya pun harus menggunakan daun jati. Mbah Sinem enggan pakai kertas minyak atau daun pisang sebagai pembungkus karena bisa mengubah aroma rasa pada pindang kambing buatannya.
Laris manis, dijual dengan harga Rp5 ribu per bungkus, Mbah Sinem bisa mengolah sekitar 4-5 ekor kambing dalam sehari.
"Rata rata para pembeli minimal membeli tiga bungkus, untuk dibawa pulang dan kebanyakan mereka hanya dagingnya saja." Kata Mbah Sinem.
Penikmat pindang kambing Mbah Sinem bukan cuma dari dalam kota saja. Banyak juga pelanggan yang datang dari Semarang, Solo, Karanganyar dan Jakarta.
Joani misalnya, ia rela datang dari Solo karena penasaran mencoba pindang kambing yang fenomenal ini.
"Dengan harga Rp5 ribu kita udah dapat jenang dari gaplek sama jeroan kambing. Kalau dari segi rasa gurih, terus kalau dari jerohan kambingnya kayak manis dibacem gitu. baru pertama kali ini dan enak," jelas Joani.
Pindang kambing buatan Mbah Sinem bisa kamu nikmati di Dusun Sambirejo, Desa Ngadirojo RT001/RW009, Wonogiri. Warungnya sederhana tapi enggak pernah sepi pembeli. Mereka biasanya makan di tempat atau membungkusnya untuk dibawa pulang.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.