Jamur enoki menjadi perbincangan setelah ditemukan adanya bakteri listeria monocytogenes yang terkandung di dalamnya. Sebagai parasit, listeria monocytogenes sangat berbahaya bagi kesehatan dan perlu adanya pencegahan agar makanan tidak terkontaminasi.
Peneliti Bidang Mikrobiologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Iwan Saskiawan mengatakan bahwa tindakan pencegahan agar terhindar dari kontaminasi bakteri listeria monocytogenes sukar dilakukan.
Namun tak perlu khawatir, sebab dalam proses pengolahan dan pemasakan, bakteri listeria monocytogenes dapat mati.
"Namun, melalui pencucian yang sempurna dengan air mengalir serta pengolahan melalui pemanasan dan penyimpanan dengan benar, umumnya aman dikonsumsi karena bakteri di jamur ini akan mati pada suhu 75 derajat celcius," ungkap dia.
Jika bakteri listeria pada jamur enoki tidak mati, maka penyakit yang ditimbulkan adalah listeriosis. Sebuah penyakit yang diikuti dengan gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, pegal, mual, sakit perut, dan diare.
Kejadian luar biasa wabah bakteri listeria yang terjadi Amerika Serikat, Australia, dan Kanada itu disebabkan adanya kontaminasi bakteri listeria pada saat proses pengemasan jamur enoki atau ketika dalam proses penyimpanannya.
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi jamur enoki, disarankan untuk terlebih dahulu memanaskannya dengan sempurna agar bakteri yang terkandung pada jamur enoki dapat mati.
Jamur enoki sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Jamur asal Asia Timur ini mengandung senyawa bioaktif yang dapat berfungsi sebagai antitumor, antikanker, antihipertensi, antikolesterol, dan bersifat sebagai imunomodulator.
