Makanan cepat saji sudah sangat terkenal sebagai makanan yang dianggap tak sehat namun sangat diminati.
Penelitian selama ini menunjukkan bahwa makanan cepat saji yang diproduksi secara masal itu berkaitan dengan peningkatan risiko berbagai kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, dan penambahan berat badan.
Di bawah ini ada 10 bahan beracun yang mungkin terdapat di dalam makanan cepat saji favorit anda.
1. Fluor
Berdasarkan penelitian terdapat lebih dari 400 wadah dan pembungkus makanan cepat saji di seluruh negeri mengandung fluor.
Ahli kimia menemukan bahwa 20% dari lengan kardus kentang goreng, 38% pembungkus burger dan sandwich, dan 56% pembungkus makanan penutup dan roti yang mengandung fluor, yang melapisi bahan kemasan untuk menghambat minyak dan air.
2. Kalium Bromat
Zat aditif makanan ini dimasukkan ke dalam resep untuk meningkatkan tekstur dan peningkatan tepung dalam pembuatan roti.
Dalam beberapa produk roti dan adonan pizza ditemukan zat ini meski di beberapa negara penggunaannya telah dilarang, seperti Kanada, Inggris dan Uni Eropa.
Berdasarkan penelitian pada hewan zat ini kemungkinan ada kaitannya dengan tumor dan kanker.
3. TBHQ
Makanan yang digoreng dan kudapan yang ditemukan di restoran cepat saji kemungkinan besar mengandung pengawet tersier butylhydroquinone, atau TBHQ, untuk mencegah pembusukan minyak dan lemak hewani.
Namun, dari dua penelitian menunjukkan bahan umum yang sebenarnya disetujui FDA (Food and Drug Administration) ini dapat menyebabkan kemungkinan komplikasi kesehatan.
Sebuah penelitian pada hewan yang diterbitkan dalam Jurnal FASEB (Federation of American Societies for Experimental Biology) menemukan bahwa bahan tambahan makanan ini dapat mengganggu respons imun tubuh terhadap flu.
4. BHT atau Butylated hydroxytoluene
Butylated hydroxytoluene merupakan bahan kimia buatan laboratorium yang digunakan untuk menjaga kesegaran makanan.
Jumlah yang digunakan dalam makanan umumnya dianggap aman, meskipun penelitian pada hewan menunjukkan kaitan potensial dengan kanker tertentu dalam dosis besar.
Kini banyak perusahaan makanan telah menghapus aditif ini dari daftar bahan mereka meski FDA menyetujui BHT dalam jumlah kecil.