Sayur asin atau sawi asin disebut juga kiam chai atau ham choy adalah sayur fermentasi ala China yang biasanya disantap dengan bubur, sup atau tumisan.
Kalau di Indonesia, sayur asin dibuat sebagai tambahan asinan sayur segar. Makanan ini jika disimpan dengan cara yang tepat bisa bertahan lama.
Tapi menyimpan sayur asin gampang-gampang susah. Nah, supaya sayur asin bertahan lama, berikut ini cara menyimpannya dengan benar:
1. Simpan dalam toples kedap udara
Sawi asin dan sayur fermentasi lainny dapat disimpan dalam toples kedap udara. Selain itu kamu juga harus pastikan tutupnya rapat supaya sawi asin tidak berjamur.
Selain itu, kamu juga bisa menyimpan sawi asin di dalam toples yang berisi air matang.
2. Simpan di kulkas
Seperti yang dikutip dari Food Safety, sawi asin yang disimpan di kulkas tidak akan berjalan lagi proses fermentasinya. Untuk itu simpanlah sawi asin di dalam kulkas agar rasa dan tekstur sawi asin tidak berubah.
3. Gunakan sawi segar
Banyak jenis sawi yang bisa digunakan untuk membuat sayur asin. Tapi disarankan untuk menggunakan sawi hijau atau sawi pahit caisim saja.
Batang dan tangkai sawi hijau akan mengeluarkan rasa gurih dan tekstur yang lebih reyah jika dibandingkan dengan sawi sendok.
Sebelum menggaraminya, sawi hijau harus dicuci dan dikeringkan terlebih dahulu. Cara mengeringkannya ialah dengan menjemurnya di bawah sinar matahari selama empat sampai lima jam. Supaya nantinya tahan lebih lama.