Di antara kuliner tradisional Jepang, mitarashi dango mungkin enggak terlalu populer di Indonesia. Kue yang terbuat dari campuran tepung beras uruchi dan beras ketan ini, mirip sate. Adonan kue yang telah direbus, lalu ditusuk dan dibakar di atas arang. Selanjutnya, diolesi atau dicelupkan ke dalam saus manis.
Umumnya, saus terbuat dari campuran kecap, gula merah, air dan mirin, yaitu bumbu dapur untuk masakan Jepang. Mirin mengandung alkohol dan rasanya manis.
Untuk pengental saus, digunakan kudzu, yaitu pati yang diekstrak dari akar tanaman merambat Pueraria Lobata. Ada juga yang menggunakan tepung kentang dan tepung maizena, sebagai pengental.
Jajanan Favorit Orang Jepang
Mitarashi dango sangat populer di Jepang. Jajanan ini dijual di kaki lima, minimarket, supermarket, toko khusus dango, bahkan di festival-festival. Mitarashi dango dinikmati saat masih panas, agar aroma khas dan tekstur kenyalnya terjaga. Rasanya mirip cilok, perpaduan gurih, asin dan manis.
Persembahan untuk Dewa
Mitarashi dango konon berasal dari Kamo Mitarashi Chaya, yang didirikan tahun 1922. Rumah teh ini berlokasi tepat di luar pintu masuk Kuil Shimogamo, Distrik Sakyo, Kyoto. Kue bertekstur kenyal ini tercipta saat Festival Mitarai dan Festival Aoi, yang diselenggarakan oleh Kuil Shimogamo.
Bentuk mitarashi dango terinspirasi oleh gelembung dari Kolam Mitarashi, air pemurnian yang terletak di luar pintu masuk kuil. Menurut legenda, Go-Daigo, Kaisar Jepang yang memerintah pada tahun 1300-an, mengunjungi Kuil Shimogamo saat Festival Mitarai.
Kaisar melihat lima gelembung muncul, saat dia sedang memurnikan tangannya di Kolam Mitarashi. Munculnya lima gelembung, yang dianggap mewakili bentuk tubuh manusia (kepala dengan dua tangan dan dua kaki), dipandang sebagai pertanda baik. Karenanya, Kaisar Go-Daigo mempersembahkan lima mitarashi dango, untuk para dewa di kuil. Tradisi ini kemudian terus berlanjut.
Seiring perkembangan zaman, setiap daerah punya versi mitarashi dango sendiri. Bentuk dan sausnya berevolusi. Setiap tusuk ada yang berisi 3 sampai 5 potong. Sebutan untuk jajanan ini juga berbeda-beda. Ada yang menamakannya "kushi dango" atau "shoyu dango". Nah, kalau kamu liburan ke Jepang, jangan lupa mencicipi jajanan legendaris ini, ya!
Artikel menarik lainnya:
- Fujiten Snow Resort, Rekomendasi Wisata Ramah Muslim di Kaki Gunung Fuji Jepang
- Malino Highland Resort, Penginapan Nuansa Jepang yang Dikelilingi Pohon Sakura
- Sekai Ramen & Sushi, Rekomendasi Kuliner Jepang Halal di Makassar Rasanya Bikin Tercengang
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.