Telur coklat kinder yang menjadi favorit banyak anak-anak ditarik dari pasaran Inggris. Pemilik merek Kinder, Ferrero menarik telur coklat tersebut dua minggu sebelum perayaan Paskah yaitu pada tanggal 15 April.
Penarikan telur coklat kinder itu diketahui berkaitan dengan salmonella, penyakit akibat infeksi bakteri samonella pada saluran usus. Ferrero juga telah meminta maaf terkait permasalahan tersebut.
Bakteri salmonella diketahui bisa menyebabkan keracunan makanan dan gejala lainnya seperti diare, kram perut, mual, muntah, hingga demam.
Penyakit ini cenderung hilang setelah beberapa hari, namun gejalanya bisa lebih parah dan menyebabkan masuk rumah sakit, terutama pada anak yang masih sangat muda karena mereka memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Baca juga: Total Biaya yang Dikeluarkan Crazy Rich Malang Beli Kinder Joy Satu Truk untuk Ultah Anak
"Kami secara sukarela menarik batch terpilih Kinder Surprise sebagai langkah pencegahan, karena kami telah mengetahui kemungkinan hubungan dengan sejumlah kasus salmonella yang dilaporkan," demikian pernyataan pihak Ferrero, dikutip dari Reuters pada Selasa (5/4/2022).
Ferrero has recalled selected batches of Kinder Surprise eggs because of the possible presence of salmonella.
— UK Health Security Agency (@UKHSA) April 4, 2022
If you have bought the below product, do not eat it. Instead, please contact Ferrero to obtain a full refund.
Read more: https://t.co/DKq1817qze https://t.co/wd2yNtOtac pic.twitter.com/j5ZmHUZZPP
Badan standar makanan Inggris (FSA) mengatakan bahwa telur coklat tersebut berhubungan dengan wabah salmonella. FSA juga menyarankan agar pelanggan tidak mengonsumsi produk yang terdampak yang mencatumkan tanggal 'best before' antara 11 Juli dan 7 Oktober.
Namun, bila yang sudah terlanjur membelinya, diimbau untuk tidak memakan telur coklat kinder tersebut dan diminta menghubungi pihak Ferrero untuk pengembalian dana.
Berdasarkan data FSA Inggris, setidaknya terdapat 63 kasus penyakit yang terkait dengan produk yang telah diidentifikasi. Sebagian besar korbannya adalah anak-anak di bawah 5 tahun.
"Kami tahu bahwa produk khusus ini populer di kalangan anak kecil, terutama menjelang Paskah, jadi kami akan mendesak orang tua dan wali anak-anak untuk memeriksa apakah ada produk yang sudah ada di rumah mereka yang terpengaruh oleh penarikan ini," kata Kepala FSA.