Kalau Indonesia punya beragam jenis wedang alias minuman penghangat tubuh, Turki punya Salep. Minuman tradisional yang biasa dinikmati saat musim dingin. Salep merupakan minuman yang dibuat dari tepung umbi anggrek, yang dicampur susu dan gula serta dinikmati dalam keadaan hangat.
Teksturnya agak kental, rasanya legit dan aromanya harum. Saat musim dingin, kamu bisa menikmati Salep di kafe-kafe atau dari para pedagang keliling. Uniknya, mereka mendidihkan Salep dalam ketel tembaga. Secangkir Salep dengan taburan hazelnut dan bubuk kayu manis, harganya sekitar Rp5 ribu saja.
Enggak hanya menghangatkan tubuh, Salep juga punya banyak khasiat. Umbi anggrek yang mengandung antibiotik atau anti mikroba alami, bermanfaat menjaga stamina, kesehatan jantung, meredakan sesak nafas dan bronkitis, mengatasi sembelit, dan mengobati perut kembung.
Salep mulai dikenal sejak zaman Romawi Kuno. Orang Turki diperkirakan mulai mengonsumsi Salep abad ke-17. Jauh sebelum kopi dan teh populer. Pada masa Kesultanan Ottoman, Salep kerap digunakan di dapur istana, terutama untuk hidangan penutup.
Kala itu, Salep dicampur dengan beragam rempah-rempah. Bahkan, Salep masuk dalam buku pengobatan kuno, karena kaya manfaat. inuman beraroma harum ini, dijual luas se-antero Turki. Kamu juga bisa dengan mudah membeli Salep instan di minimarket atau supermarket.
Per sachet, hanya sekitar Rp1000. Kalau Salep kemasan karton 1 liter, sekitar Rp14 ribu. Tinggal didihkan di rumah, taburi dengan bubuk kayu manis dan kacang-kacangan kesukaan kalian. Dijamin bikin tubuh hangat dan rileks, saat cuaca dingin.
Enggak hanya di Turki, Salep juga menjelajah Timur Tengah dan Eropa seperti Yunani, Jerman, dan Inggris. Abad ke-17, di jalan-jalan kota London, orang-orang menikmati Salep dengan roti mentega. Di negeri Ratu Elizabeth, Salep disebut Saloop yang dicampur air, bunga jeruk atau air mawar.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini