Mengenal Lebih Jauh Perbedaan Keju Alami dan Keju Olahan

- Sabtu, 30 Januari 2021 | 10:01 WIB
Ilustrasi keju. (vpr.org)
Ilustrasi keju. (vpr.org)

Ada yang suka makan keju?

Buat pecinta keju, pernahkah berpikir apakah keju yang kamu makan adalah jenis alami atau olahan?

Ya, ternyata, komposisi dan teknik pembuatan menjadi pembeda utama dari kedua jenis keju ini.

Berdasarkan buku "Ilmu dan Teknologi Pengolahan Keju" karya Purwadi, keju alami dibuat dengan bahan yang lebih sederhana tanpa pengolahan lebih lanjut. 

Sedangkan keju olahan berasal dari keju alami yang diberi tambahan bahan pengemulsi, ada juga yang mengalami pematangan atau maturation.

Dairy Food Manager Fonterra Brands Indonesia, Tri Hastuti, dalam konferensi pers daring menjelaskan keju alami dibuat dari susu segar, garam, kultur dan enzim. 

Sementara itu, keju olahan dibuat dari campuran keju alami dengan tambahan bahan lain, termasuk pengemulsi, padatan susu, pengatur keasaman dan bahan pengawet.

Kandungan garam pada keju alami lebih rendah, sedangkan penambahan garam pada pembuatan keju olahan bisa 2 kali lipat ketimbang pembuatan keju alami. 

Proses pembuatan keju alami memakan waktu minimal 60 hari, di mana keju disimpan dan didiamkan secara alami.

Pada umumnya, tekstur keju alami dibandingkan keju olahan cenderung lebih rapuh, mudah pecah dan hancur.

Adonan keju olahan bisa langsung dibuat menjadi produk lain, misalnya keju lembaran, pasta keju atau saus keju. Tidak perlu ada proses didiamkan seperti keju alami. 

Tekstur keju olahan juga berbeda dengan keju alami yang rapuh. Keju olahan teksturnya lebih elastis dan lengket.

Soal rasa, keju olahan umumnya punya aroma susu dan rasanya dominan asin. 

Sementara keju alami punya rasa dan aroma yang bervariasi tergantung jenisnya, mulai dari aroma earthy, nutty sampai beraroma buah.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X