Istilah Sake tengah menjadi perbincangan netizen di media sosial. Hal itu berawal dari beredarnya unggahan netizen yang menyebut salah satu restoran All You Can Eat (AYCE) di Tanah Air, Hanamasa menggunakan Sake pada bahan makanannya.
Sake merupakan minuman beralkohol dari Jepang yang terbuat dari hasil fermentasi beras. Seperti diketahui, minuman beralkohol dilarang dalam agama Islam.
Baru-baru ini, seorang netizen di Instagram dengan nama akun @anggiyusriani mengunggah foto dan menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke restoran Hanamasa.
Dia menduga bahwa restoran tersebut menggunakan Sake pada bahan makanan jamur, sehingga dia menyebut restoran tersebut tidak halal dan tidak direkomendasikan untuk dikunjungi oleh Muslim.
Sontak unggahan tersebut menyedot perhatian netizen hingga nama Hanamasa menjadi trending di Twitter.
Apa itu sake?
Sake merupakan minuman beralkohol yang terbuat dari hasil fermentasi beras berkualitas tinggi. Sake juga disebut sebagai anggur beras atau rice wine, dalam bahasa Inggris.
Dalam bahasa Jepang, kata sake berarti "minuman beralkohol". Namun di beberapa daerah memiliki arti yang berbeda. Misalnya di Kyushu selatan, sake bermaksud minuman yang disuling. Sedangkan di Okinawa, sake berarti minuman yang terbuat tebu.
Sake sendiri memiliki aroma sangat mirip dengan tape beras, sehingga sangat menyengat di indera penciuman.
Minuman prajurit Perang Dunia II
Kebudayaan Jepang tidak bisa terlepas dari sake. Sake sudah menjadi minuman yang dikonsumsi dan bahkan menjadi bagian dari ritual pemurnian penganut kepercayaan Shinto di negara itu.
Selama Perang Dunia II, para awak pesawat Kamikaze selalu mengonsumsi sake sebelum melakukan misi mereka dalam peperangan.
Hingga kini, sake telah menjadi bagian dari masyarakat Jepang. Sake diproduksi secara massal di sejumlah negara seperti China dan Korea.
