Dianggap Haram, Ternyata Wayang Digunakan Wali Songo untuk Sebarkan Islam di Indonesia

- Selasa, 15 Februari 2022 | 11:26 WIB
Ilustrasi wayang. ( ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).
Ilustrasi wayang. ( ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).

Baru-baru ini, wayang tengah menjadi perdebatan di media sosial setelah salah satu ustaz menyebutkan wayang itu haram. Hal ini kemudian menjadi polemik.

Lalu apa sebenarnya wayang itu dan bagaimana asal usulnya? Apakah benar wayang juga digunakan untuk menyebarkan agam Islam oleh Wali Songo? Berikut penelusuran Indozone akan sejarah dari wayang. 

Mengutip berbagai Wikipedia, wayang berasal dari bahasa Jawa yang kalau diterjemahkan berarti bayangan. Wayang masuk dalam kategori seni pertunjukkan tradisional asli Indonesia yang berasal dan berkembang pesat di pulau Jawa dan Bali.

Catatan awal tentang wayang.


Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan saat menghadiri pagelaran wayang di Kepatihan Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (5/2/2022). Pagelaran tersebut mengangkat tema "Merawat Budaya Bangsa". (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).

 

Sampai saat ini, catatan awal yang bisa didapat tentang pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung pada Abad ke 4 yang berbunyi si Galigi mawayang.

Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan yang sudah ada, seni pertunjukan ini menjadi media efektif menyebarkan agama Hindu. Pertunjukan wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata.

Para wali songo gunakan wayang untuk sebarkan Islam.

Para Wali Songo di Jawa, sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang Kulit di timur, wayang wong di Jawa Tengah dan wayang golek di Jawa Barat. Adalah Raden Patah dan Sunan Kali Jaga yang berjasa besar.

Carilah wayang di Jawa Barat, golek ono dalam bahasa jawi, sampai ketemu wong nya isinya yang di tengah, jangan hanya ketemu kulit nya saja di Timur di wetan wiwitan. Mencari jati diri itu di Barat atau Kulon atau kula yang ada di dalam dada hati manusia. 

Maksud para Wali terlalu luhur dan tinggi filosofi nya. Wayang itu tulen dari Jawa asli, 'pakelira'n itu artinya pasangan antara bayang bayang dan barang aslinya. Seperti dua kalimah syahadat. 


Ilustrasi dalang dan wayang. (Wikipedia).

Adapun Tuhan masyrik wal maghrib itu harus diterjemahkan ke dalam bahasa jawa dulu yang artinya wetan kawitan dan kulon atau kula atau saya yang ada di dalam. Carilah tuhan yang kawitan pertama dan yang ada di dalam hati manusia. (sik)

Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukan yang menampilkan “Tuhan” atau “Dewa” dalam wujud manusia dilarang, munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, di mana saat pertunjukan yang ditonton hanyalah bayangannya saja. 


Ilustrasi dalang dan wayang. (Wikipedia).

 

Wayang inilah yang sekarang kita kenal sebagai wayang kulit. Untuk menyebarkan Islam, berkembang juga wayang Sadat yang memperkenalkan nilai-nilai Islam.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X