Kopi menjadi salah satu minuman yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Selain memberikan cita rasa pahit dan manis, kopi juga cocok dinikmati oleh semua kalangan.
Kopi dapat mengandung kafein berkisar dari 160 miligram. Bahkan kopi tanpa kafein tidak sepenuhnya bebas kafein. Nah, apakah benar kopi dapat mengganggu tidur dan menghambat pertumbuhan? Ini faktanya.
Fakta kopi menghambat pertumbuhan
Dilansir Healthline, berdasarkan penelitian faktanya orang dewasa AS berusia 18-65 minum lebih banyak kopi daripada minuman berkafein lainnya, termasuk minuman energi, teh, dan soda.
Di kalangan remaja, kopi merupakan minuman berkafein kedua yang paling banyak dikonsumsi, setelah minuman berenergi. Oleh karena itu, ada banyak perdebatan mengenai apakah kopi aman untuk remaja, karena dianggap menghambat pertumbuhan dan perkembangan tulang yang tepat.
Satu studi melacak 81 wanita berusia 12-18 selama enam tahun. Tidak ditemukan perbedaan kesehatan tulang antara mereka yang memiliki asupan kafein harian tertinggi, dibandingkan dengan mereka yang terendah.
Asal usul yang tepat dari mitos ini tidak diketahui, tetapi diduga ada hubungannya dengan kafein yang secara alami ditemukan dalam kopi. Penelitian awal menunjukkan hubungan antara asupan kafein dan pengurangan penyerapan kalsium, yang diperlukan untuk kekuatan dan kesehatan tulang.
Baca juga: Perbedaan Antara Pembunuh Massal, Spree dan Pembunuh Berantai yang #KAMUHARUSTAU
Oleh karena itu, tidak terlalu mengada-ada untuk memperingatkan remaja yang sedang tumbuh tentang minum kopi karena takut itu akan mencegah tulang mereka berkembang sepenuhnya.
Namun, pengurangan penyerapan kalsium yang terkait dengan asupan kafein sangat kecil sehingga dapat diimbangi dengan menambahkan 1-2 sendok makan susu ke setiap cangkir 6 ons (180 ml) kopi yang diminum.
Fakta kopi bisa mengganggu tidur
Jika sebelumnya kopi tidak dapat menghambat pertumbuhan, kafein dalam kopi untuk sementara ini dapat meningkatkan kewaspadaan dan energi, tetapi juga dapat mengganggu tidur.
Kafein tinggal di tubuh orang muda lebih lama daripada di tubuh orang dewasa, jadi efeknya membutuhkan waktu lebih lama untuk hilang. Sebuah studi yang dilakukan selama minggu pada 191 siswa sekolah menengah memeriksa pola tidur dan asupan makanan dan minuman yang mengandung kafein. Ditemukan bahwa asupan kafein berkisar antara 0-800 milligram per hari.
Asupan kafein yang lebih tinggi dikaitkan dengan berkurangnya atau terganggunya tidur di malam hari dan peningkatan kantuk di siang hari. Terlebih lagi, remaja yang kurang tidur lebih cenderung berkinerja buruk di bidang akademik dan mengonsumsi makanan yang lebih tinggi gula dan kalori, faktor pendorong obesitas pada masa anak-anak.
