Mengenal Fenomena La Nina, Curah Hujan Berlebih yang Siap Guyur Indonesia

- Selasa, 13 Oktober 2020 | 13:50 WIB
Warga melintasi banjir di kawasan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)
Warga melintasi banjir di kawasan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada semua pihak dan masyarakat untuk mewaspadai peningkatan curah hujan bulanan di Indonesia karena fenomena La Nina.

Diketahui, fenomena La Nina merupakan fenomena meningkatnya akumulasi curah hujan bulanan di suatu wilayah secara berlebihan, peningkatan ini bisa terjadi hingga 40% dari curah hujan normal dan di wilayah lainnya bisa mengalami kondisi kering yang ekstrem.

Berbeda dengan Fenomena El Nino yang ditandai dengan suhu tinggi di Samudera Pasifik, La Nina justru ditandai dengan suhu permukaan laut yang rendah.

Fenomena La Nina terjadi ketika angin pasat timur melemah dan mengalami peningkatan kecepatan angin di sepanjang Samudera Pasifik.

Hal ini menyebabkan massa air hangat lebih banyak terbawa ke Samudera Pasifik Barat, sehingga massa air di Samudera Pasifik Timur cenderung bergerak ke atas menggantikan massa air yang terbawa ke Samudera Pasifik Barat.

Massa air hangat yang terbawa ke Samudera Pasifik Barat ini yang akan berdampak langsung pada cuaca.

Berikut dampak Fenomena La Nina:

  1. Peningkatan curah hujan ekstrem akibat penurunan suhu permukaan laut secara signifikan.
  2. Banjir dan tanah longsor akibat curah hujan yang meningkat sekitar 40% dari normalnya.
  3. Terjadi kekeringan dan kemarau panjang di daerah ekuator Afrika Timur.
  4. Badai yang cukup parah akibat percepatan angin yang melintasi Samudera Pasifik Barat.
  5. Bencana hidrometeorologi lainnya seperti angin kencang dan hujan es.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X