Dalam sejarah kekaisaran Romawi, nama Hadrian adalah satu dari 'lima kaisar terbaik' sepanjang sejarah. Kekuasaannya berlangsung selama 21 tahun (117-138) M, pemerintahannya ditandai dengan catatan positif tengan penyatuan kerajaan dan reformasi budaya.
Rupanya, setelah diselidiki Hadrian memiliki strategi yang cukup bagus untuk mempertahankan persatuan Romawi. Yakni dengan membentuk frumentarii, elit militer khusus di Kekaisaran Romawi yang bertugas sebagai polisi rahasia sang kaisar.
Dikutip dari Nationalgeographic, frumentarii semula adalah para pengumpul gandung di Kekaisaran Romawi dan berurusan dengan pengumpulan pajak.
Baca Juga: Arkeolog Ungkap Komputer Pertama di Dunia Ditemukan pada 178 SM, Ini Buktinya
Nah, dengan tugas pokok frumentarii ini, Kaisar Hadrian sadar akan peran penting mereka dalam bepergian melintasi kekaisaran. Oleh karena itu, sang kaisar memanfaatkan hal tersebut sebagai sebuah misi yang cukup berbeda yakni menjadikan para frumentarii sebagai agen intelijen Romawi.
Frumentarii adalah unit khusus Kaisar Hadrian dari Praetorian untuk mengendalikan situasi politik di Romawi selama ketidakhadiran kaisar. Mereka akan melindungi kaisar dari kemungkinan konspirasi yang dibuat untuk menjatuhkan sang kaisar.
Namun, dalam menjalankan tugasnya frumentarii tidak terlepas dari yang namanya kesalahan. Dimana perwira-perwira ini tidak disukai oleh masyarakat Romawi karena tugasnya untuk memata-matai orang-orang.
Ketika mereka terlibat dalam pemungutan pajak dan mendeteksi subversi, godaan untuk korupsi semakin besar. Hal ini pun terkuak saat pemerintahan sudah berpindah tangan kepada Kaisar Diocletian (283 - 305 M) yang membubarkan pasukan tersebut.
Perubahan ini didasarkan pada fakta bahwa mereka direkrut dari warga sipil, bukan militer. Unit itu berisi 200 hingga 1000 orang. Ia pun mengganti pasukan frumentarii menjadi apa yang disebut dengan Agentes in Rebus (agen umum).
